Hal itu dikatakan Elman berdasarkan temuan sejumlah bekas suntikan di tangan dan kaki korban.
"Sepertinya dia tahu takaran dosis obat ini, karena itu diduga kecanduan obat penenang, dia kecanduan. Ada bekas suntikan di tangan kiri, kaki, jadi kalau di tangan enggak tembus, dia coba di kaki, itu analisa dokter," kata Elman saat ditemui di Mapolsek Cikarang Barat, Jawa Barat, Kamis (28/3/2019).
Elman menjelaskan, korban diduga sebagai pecandu obat tersebut karena ditemukan sejumlah bekas suntikan di tubuhnya.
Korban, lanjut dia, terus menggunakan obat tersebut dan mengesampingkan takarannya.
"Dari pemeriksaan, dia sering lakukan karena ada banyak bekas suntikan di tangannya, di kakinya ada, banyak. Dia ambil diam-diam (obat) bekas pasien," ujarnya.
Obat anestesi biasa digunakan untuk menenangkan atau melemaskan otot pasien saat operasi medis.
Pihaknya juga menduga korban menyuntikkan obat bekas pasien ke tubuhnya.
"Ini sisa obat yang habis digunakan kepada pasien, sisanya itu (suntikan) dilabel bahwa obat ini sisa dari si A. Kalau seandainya belum digunakan ya enggak ada label. Jadi sisa bekas pasien yang digunakan (korban)," tutur Elman.
Korban juga diduga menggunakan dua suntikan ke tubuhnya. Hal itu terlihat dari dua jarum suntik yang terdapat darah kering korban.
"Cairan ini lebih dari 5 ml bisa membunuh, apalagi dua (suntikan) ini dengan obat yang berbeda," ujarnya.
Sebelumnya, AG ditemukan tewas di ruang istirahat perawat Rumah Sakit Adam Talib, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (26/3/2019) pukul 04.00.
Jenazah AG ditemukan tergeletak di kursi oleh temannya.
AG dinyatakan meninggal dunia dengan bekas suntikan di nadi tangan dan kaki.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/03/28/18284341/perawat-yang-tewas-di-rumah-sakit-diduga-kecanduan-obat-anestesi