Terlebih, tanggul di sana juga tak jarang jebol akibat tak mampu menahan luapan air.
Warga RT 003/006 Maisaroh (64) berharap banjir di wilayahnya dapat segera teratasi.
"Saya sudah 30 tahunan lebih tinggal di sini. Di sini mah memang sering banjir, tahun-tahun lalu juga sering," ujar Maisaroh saat ditemui di rumahnya, di Jatipadang, Jakarta Selatan, Senin (1/4/2019).
Dia mengatakan, banjir karena tanggul jebol terjadi pada Maret 2018. Peristiwa tersebut berbeda dengan tergerusnya tanggul yang terjadi pada Minggu (31/3/2019).
"Kalau sebelumnya tanggulnya memang jebol, tetapi kalau sekarang tanah di bawah tanggulnya yang seperti amblas. Jadi ada celah airnya masuk," katanya.
Hal senada juga disampaikan warga lainnya, Sigit (50).
Ia mengatakan, daerah tempat tinggalnya disebut Kampung Air karena kerap terendam banjir.
"Orang-orang sini bilangnya ini Kampung Air. Gara-gara sering banjir jadi punya sebutan kayak begitu," ujar Sigit.
Namun, Sigit dan Maesaroh tetap memilih tinggal di sana.
Bagaimana tidak, daerah itu adalah tempat kelahiran mereka yang dirasa sulit untuk ditinggalkan.
Camat Pasar Minggu Agus Irwanto mengakui lokasi tersebut kerap terendam banjir karena tanggul jebol.
"Kalau di lokasi ini sudah tiga sampai empat kali (terendam banjir). Empat kali sudah dengan situasi yang berbeda (tanggul jebol yang berbeda). Jadi pindah pindah," kata Agus.
Pihaknya beberapa kali memperbaiki tanggul, tetapi tetap jebol dan menyebabkan banjir.
Sebelumnya, kawasan Kampung Air, Pasar Minggu, Jakarta Selatan terendam banjir akibat jebolnya tanggul Jatipadang pada Minggu siang.
Hujan deras menyebabkan air dari dalam tanggul meluap dan bagian bawah tanggul jebol.
Akibatnya air dengan volume cukup deras menerjang pemukiman warga.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/04/01/13144061/gara-gara-sering-banjir-orang-sini-bilangnya-kampung-air