Salin Artikel

Makan Siang di Luar Kantor, Warga Manfaatkan MRT

Pantauan Kompas.com pada Jumat (5/4/2019), Stasiun MRT Senayan dan Blok M menjadi dua titik yang paling ramai.

Stasiun Senayan cukup padat karena letaknya berdekatan dengan area perkantoran sekaligus tempat hiburan.

Stasiun ini menjadi titik tujuan sekaligus titik keberangkatan mereka yang hendak mengisi perut.

Penumpang MRT, Aca (18), mengaku tak keberatan bolak-balik dari sekolahnya di kawasan Sisingamangaraja ke kawasan Senayan untuk makan siang. 

Kepada Kompas.com di Stasiun Dukuh Atas, ia mengaku akan balik arah ke kawasan Senayan untuk mengusir lapar.

"Enggak keberatan sih balik arah lagi ke Senayan. Pakai MRT juga murah karena masih diskon," kata Aca yang mengaku baru pulang dari pelajaran tambahan.

"Di sana bisa lebih bebas cari makan enak," ucap dia.

Untuk mencapai kawasan Senayan dari kawasan Sisingamangaraja, Aca hanya perlu mengeluarkan uang Rp 2.500 naik MRT.

Pendapat serupa disampaikan Tika (33) yang berangkat dari Stasiun Bundaran HI. Ia akan singgah di Senayan City untuk makan di sana.

"Awalnya sih coba-coba cari makan pakai MRT, tetapi lama-lama enak juga," kata Tika yang naik MRT bersama tiga rekan lainnya.

Hemat waktu

Tika juga menyebut alasannya menggunakan MRT karena sepengetahuannya lebih menghemat waktu.

Tika baru pertama kali mencoba MRT. Ia belum tahu berapa lama yang diperlukan untuk menuju Senayan City dengan MRT lewat Stasiun Bundaran HI.

Kendati demikian, dia optimistis waktu istirahat satu jam cukup untuk makan di Senayan hingga kembali lagi ke Bundaran HI.

"Dikasih waktu satu jam kita bisa ke tempat-tempat makan baru yang enak-enak. Di Senayan kan banyak," ujar dia.

Beberapa penumpang lain yang ditemui Kompas.com menyampaikan alasan serupa.

Widodo (37) misalnya, sudah berhari-hari menggunakan MRT dari Stasiun Dukuh Atas ke stasiun-stasiun lain untuk menghabiskan jam makan siang. Kali ini, ia bakal menyambangi Blok M.

"Kadang-kadang juga ke Fatmawati, Senayan, enggak selalu ke Blok M. Pokoknya ke daerah yang terjangkau MRT-nya," ujar Widodo.

Mengenai ongkos yang harus dikeluarkan, ia mengaku tak masalah. "Asal di tempat tujuan tinggal jalan kaki saja, enggak usah ada ongkos lagi," ucap dia.

Penumpang lain, Guido (42), mengaku biasa makan siang ke kawasan Blok M untuk makan siang.

Selama ini, ia menuju Blok M dengan menumpang bus transjakarta. Namun, kini Guido menumpang MRT dengan alasan hemat waktu.

Menurut dia, hanya perlu waktu 10 menit naik MRT menuju Blok M.

"Sekarang pakai MRT. Jauh lebih cepat, makannya bisa santai, bisa nambah juga, toh ongkosnya sama saja," ucap dia.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, Stasiun Blok M jauh lebih padat ketimbang stasiun lainnya pada jam makan siang.

Banyak pegawai kantoran dengan tanda pengenal perusahaan masing-masing seliweran kembali dan menuju arah Blok M Square, juga Blok M Plaza yang tersambung dengan stasiun.

Beberapa di antara mereka menenteng bungkus makan dan minuman.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/04/05/16573381/makan-siang-di-luar-kantor-warga-manfaatkan-mrt

Terkini Lainnya

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke