Bambang mengatakan, teknologi informasi (TI) merupakan pemicu awal berkembangnya suatu wilayah menjadi "smart city".
Oleh karena itu, ia menganggap nihilnya akses internet di 24.000 desa itu merupakan suatu tantangan tersendiri yang perlu segera ditangani.
"Kita masih punya sekitar 24.000 desa yang belum punya internet," ujar Bambang dalam diskusi "Being Smart with Smart City" di The Breeze-BSD, Tangerang, Rabu (10/4/2019).
Ia berpendapat, konsep smart city mestinya bukan hanya ditujukan bagi warga perkotaan.
"Tantangan kita adalah membawa sebuah konsep smart city itu bukan hanya untuk orang kota, tentang bagaimana kita bisa menyediakan akses internet untuk masyarakat desa," kata dia lagi.
Bambang menganggap, tersedianya akses internet secara merata di seluruh daerah tergolong vital bagi pembangunan daerah, terutama jika berorientasi pada konsep smart city.
Oleh karenanya, ia menyebut pemerintah telah bekerja sama dengan dunia usaha untuk terus menambah jangkauan internet ke banyak titik melalui penggunaan satelit.
"Dalam jangka waktu dekat kurang lebih ada 150.000 titik di desa, kecamatan, koramil, polsek sekolah, pukesmas akan diberikan akses," papar Bambang.
Bambang menganggap perlu langkah ini agar setiap warga dapat merasakan hidup dalam lingkungan smart city.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/04/11/16461451/kemenkominfo-24000-desa-belum-punya-internet