Seorang penumpang, Eni (46) menyebutkan, keadaan itu sudah berlangsung lama. Ia heran karena masalah itu tak kunjung dibenahi.
"Saya beberapa kali dulu sampaikan lewat Twitter, ke akun resminya itu. Selalu dijawabnya, 'Kami sampaikan ke unit terkait'. Tapi sepengalaman saya enggak selesai-selesai," kata Eni di peron Stasiun Kebayoran, Selasa.
Eni menganggap Stasiun Kebayoran hanya terlihat megah siang hari. Memasuki malam hari, stasiun itu seperti gang "remang-remang".
"Kan enggak pantas, ya, stasiun sudah gede begini tapi kayak gang remang-remang," tambah dia.
Pendapat itu diamini Irfan (21). Irfan membandingkan pencahayaan redup Stasiun Kebayoran dengan pencahayaan salah satu gerai ritel yang terdapat di area stasiun tersebut.
"Masa ini kalah terang sama Alfa Express?" kata Irfan merujuk lantai atas Stasiun Kebayoran yang tampak terang sebagian lantaran ada lampu sebuah minimarket yang terang.
Pencahayaan dari minimarket itu memang membuat lantai atas Stasiun Kebayoran sedikit lebih terang daripada area peronnya.
Karena alasan itu, Ardan (24) pilih menunggu kereta di lantai atas ketimbang di lantai bawah.
"Sebenarnya di sini gelap juga sih, tapi lebih gelap lagi di bawah. Kalau di sini seenggaknya kita duduk atasnya lampu, orang juga banyak mondar-mandir, kalau di bawah agak sepi-sepi gimana gitu," kata Ardan.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/04/23/21324441/penumpang-krl-keluhkan-stasiun-kebayoran-gelap