Salin Artikel

Petugas KPPS di Bekasi yang Meninggal Bertambah Jadi 4 Orang

Kali ini Sony Soemarsono (74), anggota KPPS di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 126, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi.

Prana (36), anak dari Sony mengatakan, pada hari pencoblosan 17 April 2019 sebetulnya ayahnya tidak lagi bekerja sebagai anggota KPPS di TPS 126.

Hal itu karena selama satu minggu lebih sebelum hari pencoblosan, Sony sibuk rapat hingga larut malam untuk mempersiapkan Pemilu di TPS-nya. Dia pun menduga bapaknya kelelahan mengingat sudah lanjut usia.

"Sebelumnya emang rapat-rapat gencar banget dari sore sampai malam. Bahkan rapat terakhir itu enggak bisa ikutin rapat harus istirahat. Gejala badannya tuh lemas, nafsu makan berkurang, kayak mual-mual dan muntah-muntah," kata Prana di Kediaman Sony, Jalan Komplek Poris, Kelurahan Jatirahayu, Pondok Melati, Kota Bekasi, Rabu (24/4/2019).

Bahkan ketika mencoblos, Sony harus didampingi keluarganya di TPS. Kondisi Sony terus memburuk pasca-pemilu hingga akhirnya pada Sabtu (20/4/2019), Sony dibawa ke Rumah Sakit Jatirahayu untuk diperiksa dan tes darah.

"Disarankan tetangga untuk diinfus di Rumah Sakit Jatirahayu, sekalian tes darah. Enggak ada keluhan, (tetapi) trombosit agak tinggi, lalu balik lagi ke rumah," ujar Prana.

Kondisi Sony kian memburuk dan akhirnya pada Senin (22/4/2019), Sony dilarikan ke Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit UKI, Cawang, Jakarta Timur.

"Dimasukkan UGD di tes darah. Hasil diagnosanya darah normal cuma belakangan hari Selasa sore keluar, bahwa kena infeksi Ispa (Infeksi Saluran Pernapasan) karena ada bakteri, ada penumpukan cairan di saluran nafas itu jadi sulit ngomong," tutur Prana.

Sony gugur pada Selasa (23/4/2019) pukul 20.56 WIB. Rencananya Sony dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pasar Kecapi, Pondok Melati, Kota Bekasi siang ini.

Selain Sony, sebelumnya, tiga petugas KPPS di Kota Bekasi meninggal dunia. Pertama, Ahmad Salahudin (43), Ketua KPPS TPS 081, RT 03, RW 10, Kelurahan Kranji, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi.

Dia meninggal dunia pada Kamis (18/4/2019) pagi karena kelelahan hingga mengalami kecelakaan saat hendak mengantarkan anaknya ke Pesantren di daerah Depok, Jawa Barat.

Kemudian, Fransiskus Asis Ismantara (53) Ketua KPPS TPS 031, RT 07 RW 02, Kelurahan Bojong Rawalumbu, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi yang meninggal dunia pada Jumat (19/4/2019) sekitar pukul 04.40 WIB subuh karena serangan jantung.

Serta, Sudirdjo (66), Anggota KPPS TPS 126, Kelurahan Aren Jaya, Bekasi Timur yang gugur pada Selasa kemarin di Rumah Sakit Sentosa Bekasi. Dia gugur karena ada faktor kelelahan usai selama 24 jam tidak beristirahat mengurus pemilu di TPS-nya serta mengidap penyakit komplikasi.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/04/24/13341011/petugas-kpps-di-bekasi-yang-meninggal-bertambah-jadi-4-orang

Terkini Lainnya

Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Megapolitan
Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Megapolitan
Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Megapolitan
Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Megapolitan
Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Megapolitan
Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Megapolitan
Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Megapolitan
Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Megapolitan
Profesinya Kini Dilarang, Jukir Liar di Palmerah Minta Pemerintah Beri Pekerjaan yang Layak

Profesinya Kini Dilarang, Jukir Liar di Palmerah Minta Pemerintah Beri Pekerjaan yang Layak

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Lepas 8.000 Jemaah Haji dalam Dua Gelombang

Pemprov DKI Jakarta Lepas 8.000 Jemaah Haji dalam Dua Gelombang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Jangan Main Ditertibkan Saja, Dapur Orang Bagaimana?

Jukir Minimarket: Jangan Main Ditertibkan Saja, Dapur Orang Bagaimana?

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Turun Harga, Kini Dilelang Rp 700 Juta

Rubicon Mario Dandy Turun Harga, Kini Dilelang Rp 700 Juta

Megapolitan
Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor Ditembak Polisi karena Melawan Saat Ditangkap

Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor Ditembak Polisi karena Melawan Saat Ditangkap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke