Salin Artikel

Pertama Kali Jadi Petugas KPPS, Niman Gugur Setelah Kelelahan Kawal Pemilu...

Niman gugur akibat kelelahan setelah mengurus pemilu di TPS 15 pada Senin (22/4/2019).

Niman meninggalkan empat anak dan delapan cucu laki-laki. 

Istri Niman, Manih menceritakan aktivitas suaminya selama pelaksanaan Pemilu 2019 ini.

Dengan memegang foto Niman, Manih menceritakan betapa antusias sang suami ikut menyukseskan pesta demokrasi ini.

Manih bercerita, Niman sangat bersemangat lantaran dirinya baru pertama kali menjadi petugas KPPS.

Ia mengatakan, suaminya sudah sibuk mempersiapkan undangan atau formulir C6 sejak Senin (15/4/2019).

Setelah itu pada Selasa (16/4/2019), ia juga sibuk mencari-cari tenda yang bisa disewakan untuk TPS. 

Niman juga ikut menghiasi TPS demi menarik masyarakat agar mau menggunakan hak suara mereka. 

Pada malam hari, ia memastikan kotak suara yang ada di kecamatan tersebut sampai ke TPS 15. 

Kemudian pada Rabu (17/4/2019) pukul 06.00, ia sudah berangkat ke TPS untuk mengawasi pemungutan suara. 

Setelah pencoblosan selesai, Niman diketahui pulang pukul 04.00 pagi setelah selesai mengembalikan kotak suara ke kelurahan.

Ia juga sempat meminta sang istri untuk memanggilkan tukang pijat.

"Dia juga minta madu saat itu," ucap Manih saat ditemui di rumahnya di Jalan Riveria Dalam, Bedahan, Sawangan, Depok, Jawa Barat, Kamis. 

Meski demikian, Manih mengaku Niman tak pernah mau jika diajak ke dokter untuk memeriksakan kesehatannya. 

Bahkan, ia sempat kerja bakti dan berkumpul bersama keluarga di rumah pada Minggu (21/4/2019).

Namun, saat itu, Niman seketika jatuh pingsan dan dilarikan ke Rumah Sakit Permata Ibu, Sawangan.

Setelah 90 menit di rumah sakit atau tepatnya pada pukul 14.20, Niman menghembuskan nafas terakhirnya.

“Dia memang kelelahan karena dia tidak punya riwayat sakit, kolesterol, gula darah, darah tinggi, jantung. Kalau sakit cuma diurut saja, tidak mau ke dokter," ucap Manih.

Ia mengatakan, suaminya merupakan orang yang ulet dan pekerja keras.

Niman, lanjut dia, juga aktif di lingkungannya, bahkan sering membantu RT setempat mengurus warga.

Menurut Manih, sang suami juga menceritakan kesibukannya selama mengurus Pemilu 2019. 

Kepada sang istri, Niman menceritakan ada lima kotak suara yang harus dihitung ulang, yakni surat suara pilpres, DPRD Provinsi, DPRD Kota, DPD, dan DPR RI.

"Jadi kata suami saya memang agak ribet ya karena para petugas itu harus teliti menghitung suara. Satu hitungan salah akan jadi salah semua jumlahnya," ujarnya.

Manih juga menambahkan, Niman tak pernah mempermasalahkan upah yang dibayarkan sebesar Rp 500.000.

Menurut dia, sang suami hanya berharap dapat memberikan kinerja yang terbaik. 

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/04/25/19034241/pertama-kali-jadi-petugas-kpps-niman-gugur-setelah-kelelahan-kawal-pemilu

Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke