Salin Artikel

Sejak Banjir 1996, Warga Pejaten Timur Mengaku Tak Diberi Tempat Mengungsi

Ati, seorang warga RT 17 RW 08 mengaku bahwa selama ini bantuan yang ia terima hanya sebatas bantuan logistik. Itu pun datangnya kerap terlambat.

"Bantuan mah cuma makan doang, pagi bubur kacang hijau, siang belum nih sudah jam 2. Kalau ngungsi mah kita numpang aja di kios-kios gitu," kata Ati kepada Kompas.com, Jumat (26/4/2019) siang ketika banjir masih merendam rumahnya.

"Kita mah berharap. Selama ini enggak pernah disiapin kalau tempat ngungsi. Cari-cari aja sendiri di atas-atas," imbuhnya.

Kontur wilayah di lokasi ini memang berupa turunan yang semakin rendah mendekati Sungai Ciliwung. Akibatnya, titik yang jarang terdampak banjir hanya di arah "atas" dekat Jalan Raya Pasar Minggu.

"Paling dikasih bantuan sosial, itu kalau sebelum nyoblos (Pemilu) banjirnya. Habis banjir mah sudah pada lupa," ujarnya.

Hal tersebut diamini Eko, seorang tukang bangunan asal Solo yang mengontrak di wilayah ini. Dia mengaku, pernah terpaksa tidur di emperan jalan lantaran rumah kontrakannya tergenang banjir selama hampir sebulan.

"Pernah saya nih abis nukang pulang tidur di pinggir-pinggir gini, hampir sebulan saya, ya mau gimana," akunya.

"Biasa cepat sih surutnya sehari, tapi beresin lumpurnya yang makan waktu. Belum kalau besoknya dihajar banjir lagi. Di sini kalau Siaga II saja banjir pasti. Hari ini Siaga I, parah," Eko menjelaskan.

Namun ucapan warga itu dibantah Camat Pasarminggu Agus Irwanto. Menurut dia, lokasi penggungsian untuk korban banjir sudah ditetapkan.

"Lokasi-lokasi pengungsian sudah kita tetapkan dengan semua pihak, termasuk dengan Kampung Siaga Bencana, termasuk logistik, dapur umum, tenaga medis untuk mengecek kesehatan warga kita," kata Agus melalui sambungan telepon.

Agus juga menyebut beberapa titik yang ditetapkan sebagai tempat pengungsian banjir di Pejaten Timur. 

"Di RW 08 di Masjid Al-Barkah, di RW 05 ada di SMPN 46 dan SDN 11 Pagi, RW 07 nanti bergabung di Al-Barkah," katanya.

Banjir merendam Kelurahan Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan sejak Jumat (26/4/2019) dini hari. Luapan Sungai Ciliwung imbas kiriman debit air dari arah Bogor membuat pemukiman ini direndam banjir setinggi 1-4 meter, tergantung jarak pemukiman dari Sungai Ciliwung.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/04/26/15121871/sejak-banjir-1996-warga-pejaten-timur-mengaku-tak-diberi-tempat-mengungsi

Terkini Lainnya

Bantah Pernyataan Ketua STIP Soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP Soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke