Direktur Operasional dan Teknik PT Palyja Wilmart Siburian mengatakan, pencurian air paling sering terjadi di Jakarta Utara.
"Paling banyak di Jakarta Utara, justru di daerah illegal settlements (permukiman ilegal)," kata Wilmart dalam journalist workshop PT Palyja, Yogyakarta, Jumat (26/4/2019).
Wilmart mencontohkan di Muara Baru, pipa Palyja dilubangi dan dipasangi pipa-pipa kecil. Pipa-pipa itu kemudian mengalirkan air ke rumah-rumah warga.
"Di Muara Baru dicolongin dari bawah," ujar Wilmart.
Sejak dua tahun terakhir, penanganan pencurian dilakukan Palyja dengan menggandeng Direktorat Pengamanan Objek Vital Polda Metro Jaya.
Sambungan ilegal yang tertangkap, segera diputus dan pencurinya diusut polisi. Sepanjang 2018 saja, ada 2.070 sambungan ilegal yang ditangani.
"Tapi tetap saja mereka sama polisi enggak takut ya," ujar Wilmart.
Sayangnya, solusi penindakan ini tak menyelesaikan akar masalah warga di permukiman liar yang membuat sambungan ilegal.
Wilmart mengakui pihaknya memang tak bisa melayani mereka karena sambungan hanya bisa dibangun di permukiman legal yang membayar pajak bumi dan bangunan (PBB).
"Penanganan sambungan ilegal tidak optimal dikarenakan belum adanya solusi mengenai penyambungan air bersih untuk illegal settlements," kata Wilmart.
Kendati demikian, Palyja tetap bekerja sama dengan polisi untuk menindak sambungan ilegal.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/04/27/13074371/pencurian-air-banyak-terjadi-di-jakarta-utara