Salin Artikel

Penanganan Banjir di Cipinang Melayu Terkendala Masalah Pembebasan Lahan

Hingga banjir merendam pemukiman ini pada Selasa (30/4/2019) pagi, aliran Kali Sunter hanya dibatasi oleh tanggul beronjong setinggi kurang lebih 50 sentimeter.

"Jadi sebetulnya kita ini masih ada kurang lebih 1 kilometer aliran Kali Sunter menuju Kanal Banjir Timur yang belum ditanggul pakai turap permanen," ujar Mustajab melalui sambungan telepon, Selasa sore.

"Kendalanya belum ada pembebasan lahan, sehingga tanggul yang kita harap permanen belum juga dibangun," tambahnya.

Mustajab mengklaim upaya pembebasan lahan ini sudah dilakukan sejak 2014 silam. Namun, hingga saat ini prosesnya masih mentok di pengadilan lantaran belum terjadi kesepakatan antara Pemprov DKI dengan warga soal nilai ganti rugi lahan.

"Pembebasan sih sudah dari 2014 kemarin. Tapi karena terkendala appraisal-nya, warga meminta di-appraisal. Sampai sekarang belum," ujarnya.

Sebagai solusi sementara, pihaknya baru membuat beronjong di sekitar aliran Kali Sunter yang belum diturap. Beronjong yang ada sejak akhir 2018 diharapkan mampu menahan arus Kali Sunter agar tidak langsung menyapu pemukiman warga.

"Sementara yang dilakukan sudin hanya pemberonjongan saja. Ini supaya aliran sungai tidak menghantam perumahan langsung," kata Mustajab.

Dia mengaku tak tahu lebih rinci soal nilai  ganti rugi yang jadi permasalahan maupun jumlah bangunan yang bakal dibongkar. Katanya, hal tersebut masuk urusan Dinas SDA Jakarta.

Adapun Plt. Kepala Dinas SDA Jakarta, Yusmada Faizal belum menjawab panggilan telepon Kompas.com.

Sebelumnya, banjir merendam RW 003 dan RW 004 Kelurahan Cipinang Melayu pada Selasa dini hari. Banjir baru berangsur surut pada siang hari. Beberapa warga mengeluhkan tanggul beronjong sementara yang dipasang di sekitar Kali Sunter karena dinilai tak begitu ampuh mencegah banjir.

"Dibilang ngaruh sih ngaruh, tetapi ngaruh banget ya enggak. Air kan tetap saja masuk, cuma kotorannya rada tersaring karena enggak bisa lewat batu," ujar Samin, warga RT 002 RW 004, saat ditemui Kompas.com di depan rumahnya Selasa siang.

"Kalau hanya begini doang mendingan sekalian ditembok, dicor yang tinggi. Jadinya air sama sekali enggak masuk. Soalnya kalau sekarang, air naik 50 sentimeter dari kali saja pasti nembus tanggul," imbuh Samin.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/05/01/06410181/penanganan-banjir-di-cipinang-melayu-terkendala-masalah-pembebasan-lahan

Terkini Lainnya

Pemkot Depok Janji Usut Tuntas Insiden Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana di Subang

Pemkot Depok Janji Usut Tuntas Insiden Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana di Subang

Megapolitan
Dibawa ke Pamulang untuk Kerja, FA Malah Tega Bunuh Pamannya

Dibawa ke Pamulang untuk Kerja, FA Malah Tega Bunuh Pamannya

Megapolitan
Dishub DKI Bentuk Tim Gabungan untuk Tertibkan Parkir Liar

Dishub DKI Bentuk Tim Gabungan untuk Tertibkan Parkir Liar

Megapolitan
Pegawai Minimarket di Palmerah Akui Banyak Pelanggan yang Protes karena Bayar Parkir

Pegawai Minimarket di Palmerah Akui Banyak Pelanggan yang Protes karena Bayar Parkir

Megapolitan
Dituduh Sering Tebar Ranjau, Tukang Tambal Ban di MT Haryono Diusir Warga

Dituduh Sering Tebar Ranjau, Tukang Tambal Ban di MT Haryono Diusir Warga

Megapolitan
Lalu Lintas di Buncit Sempat Macet Imbas Mobil Tabrak Separator 'Busway'

Lalu Lintas di Buncit Sempat Macet Imbas Mobil Tabrak Separator "Busway"

Megapolitan
Polisi Tangkap Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor

Polisi Tangkap Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor

Megapolitan
Oknum Jukir Liar Getok Harga Rp 150.000 di Masjid Istiqlal, Kadishub: Sudah Ditindak Polisi

Oknum Jukir Liar Getok Harga Rp 150.000 di Masjid Istiqlal, Kadishub: Sudah Ditindak Polisi

Megapolitan
Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Buang Jasad Korban Pakai Motor

Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Buang Jasad Korban Pakai Motor

Megapolitan
Dari Lima Orang, Hanya Dharma Pongrekun yang Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen

Dari Lima Orang, Hanya Dharma Pongrekun yang Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh Pakai Golok di Warungnya

Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh Pakai Golok di Warungnya

Megapolitan
KPU DKI: Poempida Hidayatullah Sempat Minta Akses Silon Cagub Independen

KPU DKI: Poempida Hidayatullah Sempat Minta Akses Silon Cagub Independen

Megapolitan
Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Keponakan Sendiri, Baru Dipekerjakan Buat Jaga Warung

Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Keponakan Sendiri, Baru Dipekerjakan Buat Jaga Warung

Megapolitan
Pengoplos Elpiji 3 Kg di Bogor Raup Untung hingga Rp 5 Juta Per Hari

Pengoplos Elpiji 3 Kg di Bogor Raup Untung hingga Rp 5 Juta Per Hari

Megapolitan
Ada Plang 'Parkir Gratis', Jukir Liar Masih Beroperasi di Minimarket Palmerah

Ada Plang "Parkir Gratis", Jukir Liar Masih Beroperasi di Minimarket Palmerah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke