Pembebasan lahan ini terkait pembangunan turap di sepanjang bantaran kali itu.
"Jadi mulai dari ujung sebenarnya. Dari Serengseng Sawah tetapi Serengseng Sawah relatif agak tinggi (tanahnya), kemudian Lenteng agung, habis Lenteng Agung, Tanjung Barat, habis Tanjung Barat, Pejaten Timur, masuk ke Rawajati," ujar Wali Kota Jakarta Selatan Marullah Matali saat ditemui di Pasar Santa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (3/5/2019).
Kawasan Pengadegan juga masuk dalam rencana pembebasan lahan oleh Pemkot. Selain itu, ada kawasan Cikoko dan Kebon Baru.
"Di Kebon Baru mudah-mudahan tinggal pematangan saja karena sudah ada sedikit yang dulu pada zaman tahun 2016 ada upaya untuk motong kali tapi saya lihat musti ada kajian lagi kelihatanya," kata dia.
Dia mengatakan, pembebasan lahan di wilayah tersebut masih dalam proses. Beberapa kendala membuat proses pembebasan cukup memakan waktu.
Maka dari itu, Marullah tidak bisa memastikan kapan pembebasan lahan di wilayah Jakarta Selatan akan selesai.
"Ada yang sudah tahap bayar, ada yang masih dalam tahap pembuatan peta bidang, ada yang masih tahap inventarisasi ini punya siapa, luasnya berapa, masih ada banyak jenjangnya. Saya mendapat data dari teman-teman, masih dalam seperti itu," ujar dia.
"Jadi kasus kasusnya banyak sekali dan dinamis sekali," kata Marullah.
Walaupun berjalan alot, pihaknya tetap mengupayakan pembebasan lahan bisa cepat dilakukan sehingga pembangunan turap dapat dimulai.
Dia menekankan pentingnya pembangunan turap agar warga sekitar tidak lagi terkena banjir kiriman dari Kali Cisadane.
"Tetapi terus kita akan diskusi, kita akan komunikasikan, yang penting kita melindungi warga," ucap dia lagi.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/05/03/20325491/pembebasan-lahan-akan-dilakukan-di-kawasan-ini-untuk-bangun-turap