Salin Artikel

"Dunia Kopi", Kedai Kopi Pasar Berpelanggan Pejabat hingga Turis Mancanegara

Saat itu, Marullah sedang sidak memantau harga sembako menjelang bulan puasa di Pasar Santa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (3/5/2019).

Marullah tampak ingin bersantai di kedai kopi "Dunia Kopi" milik Suradi yang berada di lantai dasar pasar.

Segelas kopi racikan Suradi pun diseruput Marullah dengan santai sambil melayani pertanyaan wartawan.

Selesai sesi bincang-bincang wartawan, Marullah pun pergi melanjutkan kegiatan. Tegur sapa antara sang Wali Kota dan Suradi pun terjadi dengan hangat.

Ternyata, Ini bukan kali pertama kedai kopinya dikunjungi Marullah.

"Iya, Pak Wali juga pernah ke sini cuma sama sopirnya, tanpa pengawalan," kata dia.

Suradi pun hafal betul apa kopi kesukaan Marrulah.

"Dia sukanya Jantan sama Gayo-an. Baru denger ya?," ucap dia sambil tertawa kecil.

Sedikit bercerita, ternyata bukan hanya Marullah yang kerap "kongkow" di warung miliknya.

Sederet nama besar sekelas menteri pun kerap melipir masuk ke Pasar Santa hanya untuk "ngopi" di tempatnya.

"Ya begitulah sering ada acara Pak Wali, kadang dirut, ada saja, kadang suaminya Bu Menteri Sri Mulyani sering ke sini. Bu menterinya juga pernah ke sini tetapi waktu itu saya lagi pulang kampung, lagi pulang ke Semarang," papar dia.

Bukan tanpa alasan nama-nama besar tersebut kerap mampir. Kopi yang disajikannya ternyata diakui orang punya kualitas.

"Kita pakainya itu Arabika, Robusta, Excelsa itu kan ada macam-macam kopi. Cuma kopi khusus daerahnya kan banyak, dari Sabang sampai Merauke. Ada Papua, Bali, sampai Aceh, Lampung, Toraja, Sulawesi, banyak banget saya sampai enggak hafal ini," kata dia.

Terlihat, banyak toples biji kopi berjejer di depan kiosnya. Bahkan, Suradi masih punya satu kios lagi berisi tumpukan karung biji kopi berikut mesin kopinya.

"Sebagian (biji kopi) diroasting sendiri, dari kebun sendiri juga ada di Garut," ucap dia.

Para pelangganya pun bukan warga lokal saja. Pelayannya beberapa kali terlihat sedang meladeni pembeli asing.

Dia pun mengakui, banyak orang asing mondar-mandir ke kedainya untuk memesan biji kopi Dalma jumlah besar.

"Dari seluruh dunia, tadi dari Jepang ada, Brazil, Korea, Filipina, Perancis semua datang ke sini," kata dia.

Namun, dia mengakui tidak semua kopi yang dijual asli dari Indonesia. Pria 57 tahun ini juga menjajakan kopi luar negeri untuk kepuasan pelanggan.

"Karena kan namanya Dunia Kopi. Jadi yang beli seluruh dunia, kopinya seluruh dunia juga. Biar orang bisa nyobain biar tau buat intermezo buat studi banding," ucap Suradi.

Kopi gratis setiap hari

Suradi mengaku berjualan sejak tahun 2000 di tempat ini. Dia kerap memberikan secangkir kopi secara gratis pada pelanggannya.

Cara ini dia lakukan untuk memperkenalkan ragam kopi kepada masyarakat. Rupanya, banyak juga masyarakat yang antusias.

"Orang minum kopi di sini free 50 gelas sehari. Untuk saat ini belum dijual, kita free bagi-bagi saja. Kita itu jadi provokator kopi, orang itu kalau enggak kita kasih mana tahu rasanya," kata dia. 

Tidak hanya mengedukasi, Suradi juga menawarkan kesempatan bagi orang yang mau menggeluti dunia kopi. Dia menyediakan paket tertentu untuk yang mau berjualan kopi.

"Yang mau jualan kita siapkan toplesnya, kopinya, alat-alat kopinya bisa disediakan. Rp 5 juta saja sudah komplit, malah kalau 10 juta sudah sama mesinnya, hahahaha," kata dia lagi.

"Kalau satu juta cukup kopi sama manual brewing, modal 1 juta sudah bisa jualan kopi. Bisa pakai V60 sudah ada alatnya itu," ucap Suradi. 

Kopi gratis dan edukasi itu dianggap Suradi sebagai dari sedekah saat berbisnis. Baginya, berbisnis bukan melulu soal mencari keuntungan.

Berbisnis juga berbicara tentang bagaimana orang mendapatkan dampak dari usaha yang kita jalani, salah satunya dengan berbagi ilmu seperti yang dia terapkan selama ini

"Karena kan begini ya, kita itu berjualan sambil bersedekah. Kalau kita mau kayak harus bersedekah," kata Suradi.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/05/04/07414641/dunia-kopi-kedai-kopi-pasar-berpelanggan-pejabat-hingga-turis-mancanegara

Terkini Lainnya

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Megapolitan
Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke