Dari penggeledahan di toko ponsel itu Rabu lalu, polisi menemukan dua bom pipa beserta sejumlah bahan peledak lainnya.
Selain di toko ponsel itu, polisi juga menggeledah dan melakukan olah TKP di kediaman EY di Kavling Barokah, Jalan Makmur 1, Kelurahan Bahagia, Babelan, Kabupaten Bekasi pada Kamis kemarin.
Di situ, polisi juga menemukan sejumlah bahan peledak dan beberapa alat untuk merakit bom.
EY sendiri ditangkap di daerah Duren Sawit, Jakarta Timur, Rabu lalu.
Selain sebagai pemimpin JAD Bekasi, EY juga berperan sebagai penyandang dana. Uang tersebut ia peroleh dari hasil jual beli ponsel di toko ponsel miliknya.
Buku panduan buat bahan peledak dan Pin ISIS
Dari hasil penggeledahan di toko ponsel milik EY pada Rabu lalu, polisi menemukan dua bom pipa, pupuk booster lengkeng, HCL dalam botol, serbuk putih, dan beberapa cairan di dalam botol.
Sejumlah barang bukti itu langsung diamankan. Dua bom pipa telah dimusnahkan dengan cara diledakkan pada Kamis kemarin.
Kamis kemarin polisi lakukan olah TKP di toko ponsel tersebut. Hasil olah TKP, polisi mengamankan sejumlah barang, salah satunya adalah buku panduan membuat bahan peledak.
"Sendok saringan dan alat-alat yang diduga untuk meracik bom. Alat-alat yang dikaitkan dengan pembuatan bom sendiri. Dari (tim) Inafis dan Identifikasi ada beberapa yang dibawa, pertama sidik jari, ada buku-buku yang dia belajar untuk membuat bahan peledak," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Argo Yuwono di lokasi, Kamis.
Usai olah TKP toko ponsel, tim Inafis Polda Metro Jaya dan Puslabfor Mabes Polri juga menggeledah dan olah TKP di kediaman EY. Tak ada orang di dalam rumah itu saat polisi melakukan penggeledahan.
"Pertama ada ardosistem. Ardo adalah switching yang moderen, yang kalau di kelola kemudian dibuat itu bisa menggunakan wifi dalam jarak 100 meter. Kemudian ada solder yang digunakan untuk merakit benda yang bisa dibuat bom," ujar Argo.
Selain itu, ditemukan pin ISIS serta beberapa busur beserta anak panahnya. Ada pula pedang samurai, pisau, handphone, dan lainnya.
"Ditemukan anak panah, ada busur, ada 15 biji. Terus juga ada pisau, juga ada HT, ada samurai, dan terakhir kami temukan pin ISIS," ujar Argo.
EY dikenal tertutup
EY bersama istrinya tinggal di sebuah rumah kontrakan. Mereka menempati kontrakan itu sudah delapan bulan.
Di mata tetangga, EY beserta istri dikenal sebagai sosok yang tertutup dan kurang bersosialisasi.
Rahman (48), tetangga EY yang rumahnya tepat berada di depan rumah EY mengaku sangat jarang bertegur sapa dengan EY.
"Orangnya tertutup ya. Datang jam berapa enggak tahu, pulangnya enggak jelas. Pas ketemu sih say hello. Saya gak cocoknya itu," kata Rahman di rumahnya, Kamis.
Namun, tak ada yang mencurigakan dari kehidupan EY selama tingga di rumah kontrakan itu. Hanya saja dia dikenal tertutup dan tidak aktif di lingkungan RT.
"Saya aja baru tahu namanya itu tadi pagi, Mas. Dia kalau panggil saya om, om aja. Saya manggil dia ya mas, mas aja. Pokoknya tidak pernah berbaur dia sama tetangga pas pertama kali mendiami rumahnya," kata Rahman.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/05/10/09172391/setelah-bom-pipa-samurai-hingga-pin-isis-ditemukan-di-rumah-terduga