Mereka menuntut agar tidak ada unjuk rasa yang menuding KPU dan Bawaslu RI curang.
"Saya harap hentikan tendensi politik dan raih kemenangan di bulan Ramadhan. Jangan ada lagi yang menuduh curang," ucap orator dari mobil komando.
Orator pun menyebut bahwa seharusnya seluruh rakyat bisa legawa menerima hasil pemilu yang keluar pada 22 Mei 2019 nanti.
"Tidak ada lagi 01, 02, yang ada 03 yakni Persatuan Indonesia. 22 Mei publik akan mendengar siapa presiden dan wapres mari legawa," ujar orator itu.
Alhasil, jalan di depan Bawaslu kembali macet setelah sempat terurai antrean kendaraannya karena massa yang sebelumnya bubar.
Sebelumnya, massa gabungan dari GNPF, Forum Islam, dan lainnya berunjuk rasa di depan Bawaslu RI.
Mereka menuntut agar KPU dan Bawaslu mengawal Pemilu 2019 agar jujur dan adil.
Akibatnya, lalu lintas di depan Bawaslu RI arah Monas sempat tak bisa dilintasi pengendara dari pukul 13.30 WIB hingga 15.30 WIB. Bahkan, transjakarta juga tak beroperasi karena jalan dikuasai massa.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/05/10/16282861/demo-aliansi-santri-indonesia-raih-kemenangan-ramadhan-jangan-ada-yang