Usai kejadian itu, dia langsung melaporkan ke Polres Metro Bekasi dengan nomor laporan LP/498/356-SPKT/K/V/2019/Restro Bekasi pada Minggu siang.
Berdasarkan informasi dari surat laporan yang diterima Kompas.com, kejadian itu bermula saat Taih selesai memberi keterangan kepada para wartawan usai mengikuti pleno rekapitulasi suara.
Namun, tiba-tiba datang seorang pria menghampiri Taih dan meminta Taih untuk menemui seseorang bernama Soleman.
Ketika bertemu Soleman, Taih langsung diteriaki "Sok tahu lu" oleh Soleman.
Kemudian, Soleman yang emosi langsung melempari Taih dengan kursi plastik, kemudian dengan memukul Taih dengan tangan kosong.
Lalu, rekan Soleman bernama Tedi juga ikut memukul Taih.
Akibatnya, Taih alami luka bibir bagian atas, gigi depan atas goyang, memar pada hidung, memar pada lengan tangan kiri, bengkak pada kelingking tangan kiri, luka lecet pada telinga kanan, dan memar pada tulang iga bawah.
Saat dihubungi, Taih mengaku sudah pulang dari rumah sakit. Dia pun mengaku saat kejadian itu dikeroyok oleh empat orang.
Namun, hanya pria yang bernama Soleman yang ia kenal. Menurut dia, Soleman merupakan Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bekasi.
"Saya sudah pulang dari rumah sakit, saya lihat yang pukul saya empat orang tapi cuma Soleman yang saya kenal," kata Taih saat dikonfirmasi wartawan, Senin (13/5/2019).
Terkait kasusnya, Taih menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian untuk diselidiki.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi AKBP Rizal Marito membenarkan peristiwa pengeroyokan pada Taih.
Menurut dia, pihak kepolisian masih menyelidiki kasus tersebut dengan memeriksa saksi termasuk, Soleman dan Tedi.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/05/13/21042511/saksi-nasdem-mengaku-dianiaya-ketua-dpc-pdi-p-kabupaten-bekasi