Salin Artikel

Komisi B DPRD DKI Minta Penerapan Tarif Penuh MRT Dievaluasi

"Ya jadi kemarin kan sudah ada free, kemudian ada separuh harga, kemudian sekarang diberlakukan full, jadi itu dijadikan bahan studi lapangan apakah dengan diterapkannya harga ini apakah nantinya bisa mencapai target" kata Suhaimi, Senin (13/5/2019).

Suhaimi mengemukakan, ada kemungkinan penumpang berkurang dengan pemberlakuan tarif normal. Namun ia meminta jika jumlah penumpang berkurang signifikan, tarif bisa diturunkan atau dipertimbangkan kembali.

"Kalau free, full. Separuh berapa gitu turunnya, begitu tarif penuh berapa penumpangnya. Nah itu dijadikan bahan studi sekaligus bahan untuk mengevaluasi kebijakan," ujar Suhaimi.

Hari ini tarif Moda Raya Terpadu Jakarta atau MRT Jakarta sudah berlaku secara normal. Pihak MRT tidak lagi memberlakukan harga diskon 50 persen.

Harga tarif MRT saat ini berkisar Rp 3.000 hingga Rp 14.000.

Salah seorang pengguna MRT bernama Dessy Fransisca mengatakan, ia mengetahui adanya pemberlakuan tarif normal itu. Dia menilai tarif yang sekarang cukup memberatkan buat dirinya sebagai penumpang.

"Menurut saya kalau buat pulang pergi harga segitu mahal, padahal jaraknya enggak terlalu jauh," ujarnya, Senin.

Dia merasa keberatan karena harus merogoh kocek Rp 28.000 untuk pulang pergi dari Lebak Bulus menuju Bundaran HI. Bahkan dia mengaku lebih memilih naik bus transJakarta yang tarifnya lebih murah.

"Oh iya pasti orang lebih milih ke transjakarta yang harganya flat mau sampai mana juga, cuma beda waktu saja," kata.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/05/13/21423401/komisi-b-dprd-dki-minta-penerapan-tarif-penuh-mrt-dievaluasi

Terkini Lainnya

Koalisi Masyarakat Sipil Gugat Pemberian Pangkat Bintang Empat Prabowo ke PTUN

Koalisi Masyarakat Sipil Gugat Pemberian Pangkat Bintang Empat Prabowo ke PTUN

Megapolitan
Polsek Setiabudi: Pemalsu KTP dan SIM Cari Pembeli lewat FB

Polsek Setiabudi: Pemalsu KTP dan SIM Cari Pembeli lewat FB

Megapolitan
Polisi Tangkap 2 Pemalsu Dokumen KTP, SIM, dan Buku Nikah

Polisi Tangkap 2 Pemalsu Dokumen KTP, SIM, dan Buku Nikah

Megapolitan
Kagetnya Warga di Pondok Aren: Cium Air Rumah Bau Bangkai, Ternyata Ada Mayat Membusuk di Dalam Toren

Kagetnya Warga di Pondok Aren: Cium Air Rumah Bau Bangkai, Ternyata Ada Mayat Membusuk di Dalam Toren

Megapolitan
Hasrat Seksual Tak Tersalurkan, Pria Paruh Baya Cabuli Anak di Bawah Umur di Bogor

Hasrat Seksual Tak Tersalurkan, Pria Paruh Baya Cabuli Anak di Bawah Umur di Bogor

Megapolitan
Bawaslu Jakarta Minta Warga Lapor jika Temukan Tindak Pidana Saat Pilkada 2024

Bawaslu Jakarta Minta Warga Lapor jika Temukan Tindak Pidana Saat Pilkada 2024

Megapolitan
Warga Duga Mayat Dalam Toren di Pondok Aren Terkait Penggerebekan Kasus Narkoba

Warga Duga Mayat Dalam Toren di Pondok Aren Terkait Penggerebekan Kasus Narkoba

Megapolitan
8 Remaja Bersenjata Tajam di Bogor Diamankan Polisi Saat Hendak Tawuran

8 Remaja Bersenjata Tajam di Bogor Diamankan Polisi Saat Hendak Tawuran

Megapolitan
Penemuan Mayat Dalam Toren di Pondok Aren, Pemilik Rumah Buka Penutup 3 Kali Putaran

Penemuan Mayat Dalam Toren di Pondok Aren, Pemilik Rumah Buka Penutup 3 Kali Putaran

Megapolitan
Polisi: 11 Anak di Bogor Dicabuli Saat Sewa Sepeda Listrik

Polisi: 11 Anak di Bogor Dicabuli Saat Sewa Sepeda Listrik

Megapolitan
Polisi Tangkap Pengedar Sabu Berkedok Jual Nasi di Bojonggede

Polisi Tangkap Pengedar Sabu Berkedok Jual Nasi di Bojonggede

Megapolitan
Pria di Bogor Cabuli 11 Anak di Bawah Umur, Korban Diiming-imingi Tambahan Waktu Sewa Sepeda Listrik

Pria di Bogor Cabuli 11 Anak di Bawah Umur, Korban Diiming-imingi Tambahan Waktu Sewa Sepeda Listrik

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria Paruh Baya yang Cabuli 11 Anak di Bogor

Polisi Tangkap Pria Paruh Baya yang Cabuli 11 Anak di Bogor

Megapolitan
Ahok, PDI-P, dan Jalan Terjal Menuju Pilkada 2024 di DKI serta Sumut

Ahok, PDI-P, dan Jalan Terjal Menuju Pilkada 2024 di DKI serta Sumut

Megapolitan
Bejatnya Pemilik Warung di Kemayoran, Perkosa Anak Disabilitas sampai Tiga Kali

Bejatnya Pemilik Warung di Kemayoran, Perkosa Anak Disabilitas sampai Tiga Kali

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke