Rupanya di trotoar itu terdapat gambar permainan tradisional engklek dan hal itulah yang membuat para pejalan kaki refleks bermain (berlompat).
Di ujung permainan ada tulisan "Ayo main" dan terdapat pula papan berwarna kuning dengan tulisan "Trotoar untuk pejalan kaki".
Sejumlah pejalan kaki itu tampak antusias dan tersenyum ketika melihat gambar permainan ini. Namun tak sedikit pula yang melintas seperti biasa.
Permainan tradisional di atas trotoar itu merupakan eksperimen sosial yang dibuat Koalisi Pejalan Kaki (KoPK).
Raina (26), salah satu pejalan kaki mengungkapkan ia senang dengan eksperimen itu. Raina jadi mengingat masa kecilnya ketika bermain engklek.
"Sudah 20 tahun kayaknya enggak main ini. Dan merasa sekarang sudah engga ada juga anak main ini. Makanya senang, refleks langsung gerak," kata dia.
Pejalan kaki lainnya, Safira (30), menyebutkan eksperimen itu bisa membuat rileks pejalan kaki yang sedang penat.
"Yang lewat kan kebanyakan orang yang habis kerja, capek beraktivitas, jadi lumayan mengobati penat," ucap Safira.
Koordinator KoPK Sandy Apriliansyah mengatakan, eksperimen itu sekaligus kampanye untuk mengembalikan fungsi trotoar.
"Trotoar kan bukan hanya ruang berjalan kaki saja, tapi juga sebagai ruang publik tempat warga berinteraksi. Ketika jumlah ruang bermain semakin sedikit, trotoar menjadi ruang publik yang tersisa untuk diangkat keberadaannya," kata Sandy.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/05/17/20391731/yuk-main-engklek-di-trotoar-jalan-jenderal-sudirman