Terkait hal itu, Ketua Fraksi Hanura di DPRD DKI Mohamad 'Ongen' Sangaji berbesar hati atas kekalahan yang dialaminya.
"Biasa orang bertarung itu biasa ada menang ada kalah," kata Ongen saat dihubungi, Selasa (21/5/2019).
Ongen enggan mengungkapkan faktor yang menyebabkan Hanura DKI kalah pada Pileg 2019 ini. Ia membantah larinya beberapa kader ke partai lain sebagai penyumbang kekalahan.
"Itu kan policy partai, internal," ujar dia.
Atas kekalahan ini, Ongen mengatakan bahwa pihaknya siap berbenah agar bisa lolos di pemilu berikutnya.
Ia juga akan tetap mengawasi Pemprov DKI Jakarta kendati tak punya kursi di DPRD.
"Sebagai partai politik wajib mengawasi gubernur. Partai politik wajib, rakyat jakarta wajib kita akan bersikap kritis kepada beliau dan juga mungkn memberikan dukungan kalau beliau bekerja secara baik," kata Ongen.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta telah menyelesaikan rekapitulasi suara Pemilu 2019. Untuk Pileg DPRD DKI Jakarta, ada 106 kursi dari 10 dapil yang diperebutkan.
Total perolehan suara Hanura dari 10 dapil itu hanya 103.073. Jika disimulasi dengan metode sainte lague, Hanura tak mendapat kursi di dapil mana pun.
Metode sainte lague digunakan untuk menetapkan kursi di Pemilu 2019. Adapun perolehan kursi pemilu legislatif secara resmi baru ditetapkan KPU setelah Juni 2019.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/05/21/19254651/hanura-dki-terima-kekalahan-pada-pileg-2019