Salin Artikel

Pria dalam Video Viral Dipukuli Polisi Bukan Harun Rasyid...

Belakangan diketahui video tersebut berlokasi di dekat Masjid Al Huda, Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Kemudian, narasi yang beredar di media sosial, pria yang dipukuli tersebut tewas dan merupakan seorang remaja bernama Harun Rasyid (15).

Terkait video yang beredar, Karo Penmas Polri Brigjen Dedi Prasetyo membenarkan peristiwa tersebut terjadi di Kampung Bali. Namun, polisi memastikan pria di dalam video itu bukan Harun Rasyid.

"Pada kenyataannya orang yang dalam video tersebut adalah pelaku perusuh yang sudah kami amankan atas nama A alias Andri Bibir," kata Dedi kepada wartawan, Sabtu (25/5/2019).

Andri Bibir saat ini diamankan di Polda Metro Jaya karena diduga menjadi salah satu provokator kerusuhan tersebut.

Teman Harun, Angga (14), juga memastikan jika pria yang dipukuli dalam video tersebut bukan Harun. Angga mengatakan, Harun tewas karena saat itu berada di jembatan Slipi Jaya yang juga menjadi lokasi kerusuhan pada Rabu (22/5/2019) malam.

Rabu siang, Harun masih bersama Angga di sebuah warung makan di daerah Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Usai dari warung makan, Harun mengajak Angga untuk melihat kerusuhan yang terjadi di Slipi.

"Dia siang sampai malam sama saya. Siang Harun ngajakin ke warteg dia, habis itu Harun ngerencanain ke sana ngajak ke sana. Dia bilang, 'Ayo kita lihat di Slipi yang perang'," kata Angga kepada wartawan, Jumat (24/5/2019).

Saat kerusuhan di Jembatan Slipi Jaya, lanjut Angga, paha Harun terkena gas air mata dari pihak kepolisian. Kemudian Angga mengajak Harun pergi ke rumahnya untuk mengobati luka pada paha Harun.

Lalu, ketika malam tiba, Angga meminta Harun untuk pulang ke rumah. Namun, Harun menolak dan mengajak Angga untuk kembali melihat kerusuhan di Slipi.

"Habis maghrib Harun saya ajak pulang enggak mau, dia bilang 'ayo lanjutin aja', saya bilang terserah lu dah gua ikutin lu aja. Udah sampai sana, terus motor saya belum diparkir, dia udah maju duluan. Setelah itu saya masih sama dia," ujar Angga.

Kemudian saat sekitar pukul 22.00, Harun dan Angga terpisah di dalam kerusuhan itu. Angga sudah mencari Harun, namun tidak ketemu. Sampai akhirnya Angga menerima kabar pada Kamis (23/5/2019) pagi bahwa Harun telah meninggal dunia.

Sementara itu, ayah Harun, Didin mengatakan anaknya memang tak pulang pada 22 Mei malam. Sampai akhirnya Didin mendapat kabar Harun sudah berada di RS Dharmais, Slipi, Jakarta Barat.

Sampai saat ini, belum diketahui pasti penyebab Harun meninggal dunia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/05/26/05393761/pria-dalam-video-viral-dipukuli-polisi-bukan-harun-rasyid

Terkini Lainnya

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Asal Bogor Diimbau Waspada dan Jaga Kesehatan

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Asal Bogor Diimbau Waspada dan Jaga Kesehatan

Megapolitan
Tiap Hari, Jukir Liar Minimarket di Koja Mengaku Harus Setoran ke RW

Tiap Hari, Jukir Liar Minimarket di Koja Mengaku Harus Setoran ke RW

Megapolitan
Aturan Walkot Depok, Dishub Wajib Rilis Surat Kelayakan Kendaraan 'Study Tour'

Aturan Walkot Depok, Dishub Wajib Rilis Surat Kelayakan Kendaraan "Study Tour"

Megapolitan
Penyelenggara 'Study Tour' di Depok Diimbau Ajukan Permohonan 'Ramp Check' Kendaraan ke Dishub

Penyelenggara "Study Tour" di Depok Diimbau Ajukan Permohonan "Ramp Check" Kendaraan ke Dishub

Megapolitan
KNKT Telusuri Lisensi Pilot Pesawat Tecnam P2006T yang Jatuh di Tangsel

KNKT Telusuri Lisensi Pilot Pesawat Tecnam P2006T yang Jatuh di Tangsel

Megapolitan
KNKT Sebut Pesawat Jatuh di Tangsel Statusnya Bukan Pesawat Latih, tapi Milik Perseorangan

KNKT Sebut Pesawat Jatuh di Tangsel Statusnya Bukan Pesawat Latih, tapi Milik Perseorangan

Megapolitan
Jenazah Korban Pesawat Jatuh Telah Diambil dari RS Polri, Kini Dibawa Keluarga Menuju Rumah Duka

Jenazah Korban Pesawat Jatuh Telah Diambil dari RS Polri, Kini Dibawa Keluarga Menuju Rumah Duka

Megapolitan
948 Calon Jemaah Haji Asal Kota Bogor Diberangkatkan pada Musim Haji 2024

948 Calon Jemaah Haji Asal Kota Bogor Diberangkatkan pada Musim Haji 2024

Megapolitan
Casis Bintara yang Dibegal di Kebon Jeruk Dapat Hadiah Motor Baru

Casis Bintara yang Dibegal di Kebon Jeruk Dapat Hadiah Motor Baru

Megapolitan
Jenazah Korban Pesawat Jatuh di Tangsel Utuh, RS Polri: Kematian Disebabkan Benturan

Jenazah Korban Pesawat Jatuh di Tangsel Utuh, RS Polri: Kematian Disebabkan Benturan

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Bekasi, Polisi Masih Dalami Dugaan Korban Hamil

Jasad Wanita di Selokan Bekasi, Polisi Masih Dalami Dugaan Korban Hamil

Megapolitan
Muncul Lagi meski Sudah Ditertibkan, Jukir Liar di Koja: Makan 'Gimana' kalau Dilarang?

Muncul Lagi meski Sudah Ditertibkan, Jukir Liar di Koja: Makan "Gimana" kalau Dilarang?

Megapolitan
Sebelum Hilang Kontak, Pilot Pesawat Jatuh di Tangsel Sempat Hubungi Menara Pengawas

Sebelum Hilang Kontak, Pilot Pesawat Jatuh di Tangsel Sempat Hubungi Menara Pengawas

Megapolitan
KNKT Pastikan Pesawat yang Jatuh di Tangsel Tidak Punya 'Black Box'

KNKT Pastikan Pesawat yang Jatuh di Tangsel Tidak Punya "Black Box"

Megapolitan
Siasat Begal di Jaktim: Berpura-pura Jadi 'Debt Collector' lalu Tuduh Pengendara Motor Berwajah Lugu Telat Bayar Cicilan

Siasat Begal di Jaktim: Berpura-pura Jadi "Debt Collector" lalu Tuduh Pengendara Motor Berwajah Lugu Telat Bayar Cicilan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke