Salin Artikel

Berdesak-desakan demi Bertemu dan Salaman dengan Jokowi

Saat acara open house untuk warga umum, Presiden kewalahan. Ia tidak dapat menyalami masyarakat yang hadir dalam open house satu per satu. Bahkan, meskipun ia sudah menghampiri tenda tempat masyarakat berkumpul, baik di dalam Kompleks Istana maupun di halaman Monas, tetap saja masih banyak masyarakat yang belum bersalaman dengan Jokowi. 

Pihak Istana menyediakan tenda dari terpal sepanjang 100 meter di Monas, tepatnya di seberang Istana di Jalan Medan Merdeka Utara. Di situ sejumlah orang telah datang sejak pukul 05.00 pagi tadi.

Pada pukul 11.35 WIB, warga tampak sudah memadati tenda itu. Kondisi dalam tenda terasa pengap dan panas. Alat pendingin yang dipasang tidak bisa mendinginkan suhu. Namun warga bertahan.

Pada sekitar pukul 11.39 Jokowi muncul. Warga pun jadi riuh. Mereka langsung mengangkat smart phone tinggi-tinggi untuk memotret atau merekam momen Jokowi muncul.

Jokowi datang bersama rombongan Paspampres dengan menggunakan buggy car (mobil untuk bermain golf). 

Warga berdesak-desakan untuk mendekati Jokowi. Anak-anak muda, ibu-ibu, bapak-bapak, wanita hamil bahkan lansia berebut untuk melihat dan kalau bisa bersalaman dengan Presiden.

"Tolong ibu-ibu, jalanya dibuka. Mundur dulu, Bu, mundur dulu," teriak Paspampres untuk membuka jalan bagi Presiden.

Setelah sekitar 5 menit, Jokowi akhirnya naik ke panggung. Sorak sorai massa yang telah menunggu di tenda yang panas itu membahana.

"Woi... tolong duduk yang paling depan. Yang belakang nggak keliatan. Hp tolong diturunkan," teriak mereka.

Karena tak sempat menyalami warga satu per satu, Jokowi kemudian memberikan kata sambutan kepada warga. Dia mengapresiasi mereka karena sudah menunggu lama.

"Saya minta maaf karena antrean di Istana sudah penuh, di sini juga lebih penuh. Saya juga waktunya terbatas karena saya mau pulang kampung," kata Jokowi dengan pengeras suara.

Permintaan maaf Jokowi disambut teriakan "Yaaah...." Mereka kecewa karena Jokowi tidak bisa berlama-lama.

Usai memberikan kata sambutan, Jokowi pergi dengan pengawalan Paspampres. .

Warga merespons acara open house itu dengan beragam tanggapan. Ada yang puas, pasrah, ada juga yang memberi catatan.

Arif asal Tanjung Priuk, Jakarta Utara, mengatakan dia telah menunggu enam jam lebih di tempat itu.

"Sudah dari jam 5 pagi saya di sini. Yah walaupun gak dapet apa-apa, bisa ngeliat Pak Jokowi aja sudah senang," kata Arief.

Dia tidak bisa bersalaman dengan Jokowi. Padahal bersalaman dengan Jokowi menjadi tujuanya datang ke acara itu.

Rofik, warga lainnya, mengaku puas dengan kedatangan Jokowi. Dia memaklumi bahwa Jokowi tidak bisa berlama-lama hadir di tempat itu.

"Wajarlah, dia kan juga ada acara open house juga di Solo, jadi dimaklumkan saja," kata dia.

Tamita, seorang penulis, mengatakan panitia kurang mempersiapkan dengan baik acara itu.

"Ke depannya harus ada perbaikan.... Kalo memang bisa, ada dua kloter hari pertama dan hari kedua. Kasihan kalau antre seperti tadi. Ada ibu-ibu hamil dan anak kecil di belakang saya yang desak-desakan," ucap dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/06/05/14544061/berdesak-desakan-demi-bertemu-dan-salaman-dengan-jokowi

Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke