Salin Artikel

Hari Kedua Lebaran, Stasiun MRT Bundaran HI Dipadati Penumpang

Jumlah penumpang yang banyak menyebabkan waktu antre keluar dan masuk stasiun lebih lama dari biasanya.

Kompas.com membutuhkan waktu lebih dari lima menit untuk keluar dari gerbang tiket Bundaran HI.

Ada lima gerbang tiket yang dioperasikan untuk pintu keluar penumpang. Antrean di setiap gerbang mengular belasan meter ke belakang. 

Antrean tersendat juga karena ada penumpang yang belum memahami cara menggunakan gerbang tiket otomatis.

Ada yang berupaya menggunakan satu kartu uang elektronik untuk beberapa penumpang, ada juga yang tidak menempelkan kartu di tempat yang benar.

Antrean pembelian tiket juga mengular panjang. Di tempat itu ada dua loket dan enam mesin pembelian tiket yang dioperasikan.

Panjangnya antrean menghambat ruang jalan penumpang yang baru keluar dari stasiun.

Ramainya stasiun juga terlihat dari banyaknya orang yang duduk lesehan di area selasar stasiun. Mereka beralasan terpaksa duduk lesehan karena tidak adanya bangku di area tersebut.

"Iya, saya lihat antreannya sudah capek banget, makanya duduk dulu nunggu sepi sebentar," ucap Eka, warga asal Fatmawati.

Eka mengatakan, sengaja naik MRT lantaran hendak belanja ke Grand Indonesia.

"Iya, ini mau ke GI kan lagi libur, jadi ngajak anak-anak jalan juga. Saya pikir sepi ternyata malah ramai," ucap Eka.

Selain Eka, ada juga Josua yang terlihat tengah mengantre sambil menggendong anaknya.

Josua dan keluarganya sengaja menjajal MRT Jakarta dari Bundaran HI ke Lebak Bulus dengan memanfaatkan momen libur Lebaran ini.

"Iya, ini karena lagi libur kan, kalau ke tempat wisata kan pasti ramai ya, jadi jalan-jalan saja naik MRT, terus duduk nanti di Bundaran HI," ucap Josua. 

Kepala Departemen Corporate Communication PT MRT Jakarta, Ahmad Pratomo menerangkan, kondisi Stasiun Bundaran HI saat ini memang sudah penuh.

"Memang keadaan Bundaran HI saat ini sudah mulai ramai dan jumlah penumpang sudah penuh," ucap Pratomo, melalui pesan tertulis, Kamis siang.

Oleh karena itu, ia menyarankan masyarakat yang hendak naik MRT untuk turun di Stasiun Dukuh Atas BNI.

"Apabila masyarakat yang datang dari kawasan Jakarta Pusat, maka dapat naik dari Stasiun Dukuh Atas BNI," ucap dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/06/06/13320761/hari-kedua-lebaran-stasiun-mrt-bundaran-hi-dipadati-penumpang

Terkini Lainnya

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke