Komandan Kompi Damkar Kota Bekasi Nasrudin mengatakan, kebakaran didominasi terjadi di rumah tinggal, di toko-toko, dan kebakaran sampah atau alang-alang.
"Ada 7 kasus kebakaran rumah tinggal, 3 pabrik atau gudang, 4 toko, 4 kebakaran alang-alang atau sampah, lalu 2 kasus lagi itu kebakaran lainnya yang terlapor dan kita tangani," kata Nasrudin saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (14/6/2019).
Adapun penyebab kebakaran didominasi korsleting listrik atau arus pendek disusul kebakaran akibat membakar sampah. Nasrudin menjelaskan, faktor kelelahan pada bulan puasa yang membuat warga lalai mengantisipasi kebakaran.
"Faktor kebakaran itu ada tiga, manusia, alam, dan kehendak sendiri. 80 persen paling banyak itu karena faktor manusia, kecapean hingga menimbulkan kelalaian selama ramadan atau libur lebaran," ujar Nasrudin.
Tak ada korban jiwa dalam 20 kasus kebakaran itu. Adapun total kerugian mencapai Rp 8 miliar lebih. Sementara itu, jika dibandingkan dengan jumlah kasus pada tiga bulan sebelumnya, jumlah kasus pada Ramadhan dan lebaran itu lebih banyak.
"Februari itu 9 kasus, bulan Maret itu 19 kasus, dan April 17 kasus. Kalau dibanding musim Ramadhan dan libur lebaran tahun lalu sama tahun ini cenderung menurun," ujar Nasrudin.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/06/15/07220091/20-kasus-kebakaran-terjadi-di-kota-bekasi-selama-ramadhan-dan-libur