Salin Artikel

Di Balik Diskon Besar-besaran Giant Mampang...

Keenam gerai ritel Giant yang akan ditutup yakni, Giant Ekspres Cinere Mall, Giant Ekspres Mampang Prapatan, Giant Ekspres Pondok Timur, Giant Ekstra Wisma Asri, Giant Ekstra Jatimakmur, dan Giant Ekstra Mitra 10 Cibubur.

Sebelum penutupan, pihak Giant memberlakukan diskon mulai dari 5-50 persen untuk seluruh produk. Diskon itu diberikan kepada para pengunjung hingga 28 Juli 2019.

Kompas.com mengunjungi dua gerai ritel Giant yang berada di wilayah Bekasi dan Mampang, Jakarta Selatan jelang ditutupnya gerai tersebut. Di balik pesta diskon yang diserbu para pembeli, terdapat cerita sisi lain dari pegawai hingga juru parkir Giant.

Nasib pegawai Giant

Semakin cepat barang-barang di Giant mulai habis, ternyata bagai bumerang sendiri bagi karyawan yang saat ini masih bersemangat melayani pembeli.

Pasalnya setelah giant ditutup, para pegawai Giant harus menyusul untuk Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Wardoyo (50), merupakan salah satu pegawai yang terkena PHK. Di sela-sela membereskan barang di lorong supermarket, ia mengaku pasrah melihat tempat kerjanya akan ditutup.

"Iya, di-PHK, kalau di sini (Giant Mampang Prapatan) palingan ada 32 orang (pegawai terkena PHK)," ucap Wardoyo saat ditemui Kompas.com, Jakarta Selatan.

Meski terkena PHK, pria yang sudah bekerja di Giant selama puluhan tahun itu tak mempermasalahkannya. Sebab, menurutnya, usianya sudah tua dan sudah cukup lama bekerja di Giant.

"Ah, tidak masalah, umur saya juga sudah tua. Biarkan saja yang muda-muda yang diperkerjakan lagi sama perusahaan, saya ikhlas," ujarnya.

Ia mengatakan, nantinya pegawai yang muda akan dialihkan ke perusahaan lain di bidang furnitur milik PT Hero Supermarket Tbk (Hero), yaitu IKEA.

Menurut dia, perpindahan pegawai Giant ke gerai furniture asal Swedia tersebut lantaran gerai itu dinilai tengah naik daun.

Sementara itu, pegawai Giant yang berusia lanjut dan terkena PHK akan diberikan pesangon sebagai modal usaha.

"Saya mah buat modal saja itu uangnya biar tidak merepotkan anak yang sudah pada kerja," kata dia.

Sementara itu, Tarmuji, pegawai Giant lainnya yang sudah bekerja selama 15 tahun ini mengaku belum memiliki rencana setelah terkena PHK.

Penghasilannya dari Giant digunakannya selama ini untuk menghidupi keluarganya. Ia mengaku pasrah menerima apa pun keputusan perusahaan.

“Sedih sih, tapi namanya juga kehidupan ya jalani saja, saya ikuti arus saja," tuturnya.

Juru parkir ikut kebingungan

Tidak hanya karyawan  yang kena imbas penutupan Giant, juru parkir yang sudah berpuluh-puluh tahun pun juga harus ikut berhenti.

Sebab, juru parkir hanya dapat bekerja dengan memanfaatkan pengunjung di Giant saat gerai itu beroperasi.

Di sela-sela melayani pengunjung yang hendak parkir untuk berbelanja, Amrullah (42), mengaku kaget mendengar kabar akan adanya penutupan itu.

Amrullah dan teman-temannya yang memanfaatkan lahan parkir Giant selama 20 tahun mengaku punya kenangan tersendiri.

“Jadi ada 50 orang warga sekitar yang menjadi anggota komunitas Giant Mampang dan bertugas menjadi juru parkir di Giant Mampang berganti-gantian,” ucap Amrullah.

Mendengar kabar penutupan 6 Giant di Jabodetabek pada 28 Juli nanti, kemungkinan 50 anggota komunitas tak lagi memperoleh uang dari usaha parkir itu.

Selama ini, usaha parkir menjadi sampingan yang mencukupi kebutuhan Amrullah yang bekerja sebagai ojek online itu.

Dari jasa parkir, Amrullah memperoleh uang tambahan Rp 100.000 hingga Rp 180.000 per hari.

“Kalau parkiran tidak ada, saya juga bingung harus nyari kerjaan tambahan apalagi. Karena ojek online pun saat ini sedang menurun penghasilannya,” ucap dia.

Hingga saat ini, Amrullah mengaku belum berencana mencari pekerjaan tambahan selain tukang parkir.

Ia berharap, saat Giant tutup nanti, bangunan itu dapat dibeli sama pengusaha lainnya untuk membuka toko atau swalayan.

“Berharapnya ada swalayan lagi, tapi pakai kami lagi buat parkirnya. Kami bisa bekerja sama dengan baik seperti sama Giant saat ini,” kata Amrullah

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/06/25/16224151/di-balik-diskon-besar-besaran-giant-mampang

Terkini Lainnya

Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke 'Call Center' dan Medsos

Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke "Call Center" dan Medsos

Megapolitan
Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Megapolitan
Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Megapolitan
Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Megapolitan
Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Megapolitan
Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Megapolitan
Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Megapolitan
Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari 'Beban Mental'

Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari "Beban Mental"

Megapolitan
Polisi Sita 3 Sajam dari Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Sita 3 Sajam dari Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
Tak Ada Korban Jiwa dalam Kecelakaan Beruntun Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ

Tak Ada Korban Jiwa dalam Kecelakaan Beruntun Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-ugalan Saat Bawa Penumpang, Komisaris Transjakarta Janji Evaluasi

Sopir JakLingko Ugal-ugalan Saat Bawa Penumpang, Komisaris Transjakarta Janji Evaluasi

Megapolitan
Petugas Kebersihan Tewas Tertabrak Mobil di Km 39 Tol Cijago Depok

Petugas Kebersihan Tewas Tertabrak Mobil di Km 39 Tol Cijago Depok

Megapolitan
Pemprov DKI Seleksi Paskibraka 2024, Bakal Dikirim ke Tingkat Nasional

Pemprov DKI Seleksi Paskibraka 2024, Bakal Dikirim ke Tingkat Nasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke