Salin Artikel

Bawa Bendera Kuning, Massa GNKR Datangi Komnas HAM

Mereka menuntut Komnas HAM segera menyelesaikan laporan terkait kerusuhan 21-22 Mei 2019.

Massa membawa bendera kuning dengan tangkai bambu.

Bendera kuning yang dibawa massa mirip dengan bendera yang sering dipakai ketika ada orang meninggal.

Massa datang untuk mendesak agar Komnas HAM lebih cepat dalam melakukan penyelidikan atas meninggalnya 10 orang dalam peristiwa 21-22 Mei. 

Mereka pun telah melaporkan masalah ini kepada Komnas HAM.

Tak hanya itu, mereka membawa poster-poster dengan tulisan "Indonesia Crying, Indonesia Dying".

Kuasa Hukum GNKR Ahmad Yani mengatakan, bendera ini sebagai tanda berduka meninggalnya para korban.

Adapun GNKR merupakan gabungan Front Pembela Islam (FPI), Persaudaraan Alumni (PA) 212, dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF).

"Kami akan terus datang memberikan data dokumen bukti dan saksi kepada Komnas HAM dan juga untuk menagih Komnas HAM sejauh mana," kata dia.

Yani pun mengingatkan kepada Komnas HAM yang tinggal memiliki waktu 2 bulan untuk menyelesaikan penyelidikan.

Menanggapi permintaan ini, Komisioner Komnas HAM Choirul Anam meyakinkan bahwa pihaknya bekerja cepat.

Ia menyebut bahwa Komnas HAM melibatkan dua penyidik yang kredibel dalam kasus ini.

"2 orang ini kami Makarim Wibisono dia mantan pelapor khusus PBB konflik di Palestina. Lalu Pak Maruf Darusman mantan pelapor PBB di Rohingya. Kalau dibilang lamban kami tanggal 22 Mei langsung ke rumah Harun dan beberapa korban," ujar Choirul.

Menurut dia, ada beberapa hal yang menjadi fokus Komnas HAM dalam menyelidiki kasus ini, di antaranya soal kematian 10 korban dan kekerasan yang dialami korban lainnya.

"Lalu soal justice, soal keluarga ditahan itu fokus kami. Karena ada yang ditahan lalu tak bisa dibesuk dan lain-lain. Kemudian 70 dikabarkan hilang 40 sudah diketahui sisa 30 yang ditelusuri. Ini sulit karena ketika kami tanya temannya di mana itu agak sulit," tutur dia.


https://megapolitan.kompas.com/read/2019/06/28/21063301/bawa-bendera-kuning-massa-gnkr-datangi-komnas-ham

Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke