Salah satu warga bernama Imam (40) mengatakan, dirinya tidak sempat menyelamatkan barang apapun dari rumahnya. Ia dan keluarga panik ketika mendengar api telah melalap sejumlah rumah yang berdekatan dengan rumahnya.
Oleh karena itu, ia langsung memutuskan untuk menyelamatkan dirinya terlebih dahulu.
"Api berasal dari salah satu rumah warga, tapi enggak tahu karena listrik atau apa. Saat saya lihat api sudah besar.Saya juga kaget karena banyak orang pada teriak, kemudian saya langsung lari aja," kata Imam saat ditemui di lokasi kebakaran, Minggu (30/6/2019).
Imam berharap Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI bisa memberikan bantuan kebutuhan pokok seperti pakaian dan bahan bangunan untuk membangun rumahnya kembali.
"Paling sekarang berharap dapat rezeki biar bisa bangun lagi dan dapat bantuan dari pemerintah yang pro rakyat," ujarnya.
Warga lainnya bernama Ujang pun mengaku pasrah ketika melihat rumahnya dilalap api.
Ia mengatakan, kebakaran kali ini merupakan kedua yang menghanguskan rumahnya.
"Kebakaran ini sudah kedua kalinya. Kebakaran pertama itu tahun 2014 lalu, tapi tidak sampai ke dalam. Enggak separah sekarang lah," kata Ujang.
Oleh karena itu, Ujang berharap dirinya bisa mendapatkan bantuan secepatnya sehingga ia tak perlu tinggal di tempat penampungan sementara.
"Harapan saya sih dibangun lagi rumahnya, tapi tergantung kebijakan pemerintah daerah saja," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, api melalap 66 bangunan yang terdiri dari 34 rumah petakan dan 32 kios toko di Jalan Jati Bundar, Kelurahan Kebon Kacang, Tanah Abang, Minggu sekitar pukul 04.45 WIB.
Dugaan sementara kebakaran disebabkan korsleting listrik dari salah satu kios.
Akibat peristiwa kebakaran tersebut, dua orang mengalami luka ringan dan telah dibawa ke Rumah Sakit Pelni di Petamburan.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/06/30/19052621/cerita-warga-tanah-abang-yang-tak-sempat-selamatkan-barang-saat-kebakaran