Salin Artikel

Jarak Rumah ke Sekolah Tak Sesuai Fakta, Orangtua Murid Protes ke Disdik Kota Bekasi

BEKASI, KOMPAS.com — Kantor Dinas Pendidikan Kota Bekasi di Bekasi Timur dipenuhi orangtua murid pada hari kedua pendaftaran peserta didik baru (PPDB) online, Selasa (2/7/2019). Para orangtua ingin mengajukan protes dan memperbaiki radius jarak rumah ke sekolah tujuan anaknya. 

Radius yang tercatat dalam sistem Dinas Pendidikan Kota Bekasi dinilai tak sesuai fakta di lapangan.

"Saya cek jarak dari rumah ke sekolah harusnya 500-an meter, tapi di sistemnya 1.027 meter, sedangkan yang lebih jauh dari saya dihitung 600 meter dan tetap masuk," ujar Sutarno (44), warga Jati Asih, Bekasi Selatan.

Sutarno mendaftarkan putranya ke SMPN 9 Jati Asih pada Senin (1/7/2019) secara langsung di sekolah. Namun, saat ini posisi anaknya sudah di luar kuota akibat radius rumahnya tak bersaing dengan 239 calon siswa lain SMPN 9 Kota Bekasi.

Menurut Sutarno, ia belum kunjung mendapatkan giliran dipanggil meskipun sudah datang sejak 05.30. Petugas Disdik Bekasi hingga pukul 12.30 mengatakan masih harus menyelesaikan keluhan-keluhan orangtua murid yang beberapa belum beres sejak Senin sore.

"Pertanyaannya, kenapa yang jauh bisa bertahan, kenapa yang dekat hilang (dari sistem) begitu? Tetangga saya ada yang enggak hilang (dari sistem) itu lebih jauh rumahnya dari saya," ujar Sutarno yang tinggal di belakang kompleks Komsen Jati Asih.

Permasalahan serupa dialami Naskan (42). Ia mengklaim, jarak dari rumahnya ke sekolah dicatat lebih jauh dari keadaan di lapangan.

"Harusnya 800 meter, tetapi di sistem ditulis 1.700. Enggak sesuainya jauh, sedangkan ada yang dari jauh saja diterima, enggak sama jadi enggak merata," ujar Naskan yang mendaftarkan anaknya ke SMPN 17 Kota Bekasi, Jaticempaka, Pondok Gede.

"Pihak sekolah menelepon tadi pagi. Kalau memang tidak puas, perbaiki radiusnya ke Dinas Pendidikan. Soalnya Bapak kan radius dengan sekolahnya dekat," ujar Naskan menirukan saran pihak sekolah.

Sementara itu, Milna (30) juga menyambangi kantor Disdik Bekasi untuk membetulkan jarak dari rumah ke SMPN 9 Kota Bekasi. Berbeda dengan Sutarno dan Naskan, Milna salah menginput koordinat alamat rumah.

"Saya salah masukin radiusnya kegedean 1.300 berapa meter tadi, orang-orang sebelah rumah cuma 200 meter, kok saya kegedean ini. Bukan salah sistem, tapi ya salah masukinnya gitu," ujar Milna.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di Dinas Pendidikan Kota Bekasi pukul 12.30 WIB, keramaian tampak di lantai 3 tempat para orangtua murid menanti giliran dipanggil oleh petugas. Total ada empat meja dengan para petugas yang siap mengecek berbagai keluhan orangtua murid di sistem PPDB online. Berkas-berkas juga bertumpukan di meja tersebut.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/07/02/13395371/jarak-rumah-ke-sekolah-tak-sesuai-fakta-orangtua-murid-protes-ke-disdik

Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke