Salin Artikel

Merasakan 9 Menit Naik LRT dari Stasiun Veledrome ke Boulevard Utara...

JAKARTA, KOMPAS.com — "Kaya di luar negeri," begitu kesan Weni, warga Rawamangun, Jakarta, ketika menjajal transportasi lintas raya terpadu (LRT), Sabtu (6/7/2019).

Saat ini, PT LRT masih melakukan uji publik sebelum resmi beroperasi.

Kompas.com bersama Weni dan para penumpang lain merasakan uji coba LRT dari Stasiun Veledrome ke stasiun terakhir Boulevard Utara dengan waktu tempuh 9 menit.

LRT berhenti di empat stasiun, yakni Stasiun Equestrian, Pulomas, Boulevard Selatan, dan Boulevard Utara.

Sebelum memasuki area stasiun, seluruh penumpang diperiksa barang bawaannya oleh petugas keamanan yang berada di depan stasiun.

Pengerjaan Stasiun Veledrome tampak sudah selesai. Bangunan stasiun bergaya minimalis dengan warna putih perpaduan perak. Ada fasilitas ekskalator di dalamnya.

Di dalam stasiun, para penumpang asyik berfoto-foto dengan latar tulisan Veledrome sebelum mereka mengambil tiket.

Dengan menukarkan kartu identitas dan menulis biodata, warga bisa gratis menjajal LRT.

Setiap orang diberi kartu untuk ditempelkan ke mesin sebelum memasuki area tunggu.

Setelah menunggu lima menit, gerbong LRT tiba. Para penumpang kemudian masuk.

Di dalam terasa perbedaan yang cukup signifikan dengan KRL Commuterline.

Bangkunya bewarna perak berbahan fiber tanpa bantalan empuk seperti Commuterline.

Di dalam LRT tidak banyak peta perjalanan LRT yang terpampang besar di dinding seperti di Commuterline.

Saat itu, tak banyak penumpang yang menjajal LRT. Jadi, banyak bangku kosong.

Kereta bergerak tepat pukul 11.00 WIB. Selama perjalanan, tak ada goyangan seperti naik KRL. Mulus.

Tepat sembilan menit, LRT sampai di Stasiun Boulevard Utara.

“Cepet banget sih emang, hanya 9 menit dari Veledrome ke Mal Kelapa Gading. Coba kalau saya naik taksi, udah muter-muter kena argonya Rp 35.000,” Weni.

Weni mengaku, ketika naik LRT, dirinya merasa seperti berada di luar negeri. Sebab, desain LRT seperti kereta di Singapura.

“Kaya di luar negeri, tidak jauh juga sama MRT, hampir samalah. Cuma bedanya Stasiun MRT lebih luas keliatannya dibanding LRT,” ujarnya.

Menurut dia, keadaan di LRT pun tampak bersih dan fasilitasnya cukup bagus.

Namun, ia menyayangkan LRT kurang banyak digunakan warga. Ia berharap, pengelola lebih gencar lagi dalam sosialisasi.

“Sayang lho ini, padahal bagus ya, cuma banyak masyarakat yang mengetahui kalau ini itu kaya buat kaum tertentu, padahal semua orang bisa naik ini,” katanya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/07/06/13021781/merasakan-9-menit-naik-lrt-dari-stasiun-veledrome-ke-boulevard-utara

Terkini Lainnya

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke