Salin Artikel

6 Fakta Suami Bacok Istri karena Menolak Ajakan Berhubungan Badan

Ia tega membacok istrinya karena menolak berhubungan badan. Beruntung, korban masih bisa diselamatkan.

Berikut rangkuman faktanya:

1. Ditolak berhubungan badan

Kapolsek Tanjung Priok, Kompol Supriyanto mengatakan, kejadian itu bermula ketika Anton meminta istrinya berhubungan badan.

Si pelaku meminta istrinya mengusap-usap perutnya untuk meningkatkan birahinya, namun sang istri menolak.

Anton meminta berulang kali, namun istrinya terus menolak.

"Akhirnya si pelaku kesel, dia ngambil golok yang ada di lemari diambil langsung diserang istrinya," kata Supriyanto di kantornya, Senin (8/7/2019).

Pengakuan pelaku, ia menusuk bagian perut istrinya, tetapi korban tidak terluka.

Ia kemudian kembali membacok istrinya. Korban terluka di pipi kanan, tangan, dan leher. Saat itu, korban sempat berteriak meminta tolong.

2. Disaksikan anaknya

Supriyanto mengatakan, peristiwa itu disaksikan langsung oleh salah satu anak mereka.

"Iya (di depan anaknya), karena mereka tidur di kontrakan sepetak gitu, diatas loteng," ujarnya

Ia mengatakan, kala itu anaknya hanya bisa terdiam saat Anton melukai istrinya.

Namun setelah si ibu berteriak minta tolong, barulah sang anak ikut berteriak sehingga didengar oleh warga sekitar.

"Akhirnya, Pak RT, warga datang, begitu diamankan kebetulan sekali anggota kita memang patrolinya di Sunter Agung, mengantisipasi tawuran. (Ada teriakan) minta tolong, mereka langsung anggota buser menangkap di situ," ucapnya.

3. Sempat diamuk massa

Setelah mendobrak pintu kontrakan mereka, warga melihat pelaku masih memegang golok, sementara sang istri dalam keadaan bercucuran darah.

Wargapun membawa Anton keluar dari kediamannya.

"Sempat (dikeroyok) karena banyak warga," ujar Supriyanto.

4. Perilaku berubah pascamudik Lebaran

Husein (44) pemilik kontrakan tempat peristiwa tersebut terjadi mengatakan, Anton dan istrinya kurang lebih 10 tahun mengontrak di tempatnya.

Selama 10 tahun itu, Husein tak menemui adanya kejanggalan terhadap perilaku Anton maupun istrinya.

"Dari awal (ngontrak) dia sudah sama istrinya. Hubungannya biasa aja kok, harmonis," ucap Husein saat ditemui di kediamannya.

Sifat Anton bahkan disebutkan Husein cukup ramah terhadap dirinya. Mereka selalu bertegur sapa bahkan berbincang apabila sedang berpapasan.

"Semenjak abis Lebaran ada perubahan sampai kejadian kemaren," ucapnya.

Husein enggan menjelaskan bagaimana perubahan perilaku yang dimaksudnya. Ia juga mengatakan tak ingin mencampuri urusan keluarga Anton.

5. Pelaku menganggur

Sepengetahuan Husein, Anton memang tidak bekerja, sementara istrinya berjualan rokok di Pasar Bambu Kuning, yang tak jauh dari kediamam mereka.

"(Anton) itu biasa berangkat pagi pulang sore, ke tempat istrinya (di pasar)," ujarnya.

Hal itu juga ditegaskan oleh Kapolsek Tanjung Priok.

"Tadinya supir mobil pasar angkutan, terus diberhentiin, sekarang nggak kerja," tutur Supriyanto.

6. Pemilik kontrakan merugi

Husein mengatakan, peristiwa itu membuat dirinya merugi. Pembacokan itu membuat pengontraknya ketakutan dan memilih pindah.

"Ya pada ketakutan. Di atas tujuh kontrakan, sekarang keluar dua orang, tiga sama si pelaku," ucapnya.

Padahal, kata dia, harga sewa di kontrakannya termasuk murah dibanding dengan harga kontrakan lain.

Ia menyewakan kontrakan tersebut seharga Rp 550.000 per bulannya.

Tak hanya pengontrak, kejadian itu juga menimbulkan ketakutan bagi Husein dan keluarganya.

"Ini keluarga tidur di bawah semua, awalnya ada juga yang diatas, pindah kebawah semua karena takut," tuturnya.

Adapun sang pelaku saat ini diamakan di Mapolsek Tanjung Priok. Sementara istri korban dirawat di RSUD Koja dan kondisinya mulai membaik.

Terhadap Anton polisi mengenakan pasal 44 Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 2004 tentang kekerasan dalam rumah tangga dengan ancaman hukuman lima tahun penjara.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/07/09/08352371/6-fakta-suami-bacok-istri-karena-menolak-ajakan-berhubungan-badan

Terkini Lainnya

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke