Salin Artikel

Kilas Balik Lebaran Betawi 2019 yang Perdana Digelar di Monas...

JAKARTA, KOMPAS.com –Lebaran Betawi 2019 telah digelar sejak Jumat (19/7/2019) hingga Minggu (21/7/2019) di kawasan Monumen Nasional, Jakarta Pusat.

Tahun ini jadi kali pertama helatan Lebaran Betawi digelar di Monas. Biasanya, acara tahunan ini rutin digelar di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, Jakarta Selatan.

Bermacam acara dan stan tersuguh di Monas selama tiga hari, mulai dari pentas kesenian daerah hingga festival makanan Betawi.

Letak acara di pusat kota ini menjadikan Lebaran Betawi 2019 terasa begitu semarak. Bagaimana keseruannya?

Alasan penempatan di Monas

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan punya alasan tersendiri soal penempatan Lebaran Betawi 2019 di Monas. Menurut dia, Monas memiliki nilai sejarah yang tinggi tentang keterlibatan warga Betawi terhadap kemerdekaan.

Anies bercerita, lapangan yang dulunya bernama lapangan IKADA ini adalah tempat masyarakat Betawi berkumpul.  Di lapangan ini pula terjadi Rapat Raksasa IKADA yang dipimpin Presiden Soekarno sekitar satu bulan usai proklamasi kemerdekaan, 19 September 1945.

"Masyarakat Betawi berbondong-bondong datang di lapangan ini ingin menunjukkan kepada dunia bahwa kemerdekaan bukan kemauan kelompok kecil, kemerdekaan adalah kemauan seluruh rakyat dan siapa itu? Masyarakat Betawi yang melakukan di sini," kata Anies bercerita dalam sambutannya di panggung utama, Minggu pagi.

Dari momentum yang terjadi di tempat yang sekarang bernama Monas ini, masyarakat Indonesia mulai merdeka dan bersatu.

Oleh karena itu, Anies mengusung tema persatuan pada Lebaran Betawi 2019. Ia menilai, masyarakat Betawi menjadi simpul penyatu persatuan.

"Kota ini telah menjadi kota di mana persatuan Indonesia dirajut, di kota ini masyarakatnya menyambut kedatangan suku bangsa nusantara dengan keramahan kehangatan sehingga terasa hidup satu Indonesia, di mana peran masyarat Betawi menjadi fasilitator tumbuhnya persatuan Indonesia," tutur Anies yang tampak didampingi Hidayat Nur Wahid dan Abraham Lunggana alias Haji Lulung.

"Kita (Betawi) tuan rumah di kota kita sendiri. Jangan sampai kita kayak penonton di kota kita sendiri, tidak boleh kita merasa seperti orang asing di tanah kita sendiri. Ini tanah kita, ini air kita dan ini tanah air kita," tutur Anies.

Antusiasme pengunjung

Sejumlah kalangan tampak antusias menyambangi Lebaran Betawi 2019. Pada Sabtu pagi misalnya, berbagai kalangan dari tua hingga muda terus berdatangan ke area Monas.

Beberapa dari antara mereka bahkan mengenakan pakaian adat Betawi, seperti setelah kemeja koko putih-celana hitam-peci-syal batik bagi kalangan pria dan setelan kemeja putih-rok batik panjang bagi kalangan perempuan.

"Bangga dong kita mesti sebagai orang Betawi, ini budaya kita, budaya Betawi. Mumpung orang Betawi dikasih panggung segede gini, di pusat kota, di Monas," kata Pepen (42) salah satu pengunjung.

"Orang Betawi sekarang makin kegusur ke pinggir, ke Bekasi, ke Tangerang. Sekarang hari ini dapat di pusat kota. Kita harus bangga," imbuhnya.

Neneng Sri (43) pun menyampaikan pendapat serupa. Neneng yang mengenakan rok batik berwarna merah jambu menyebut bahwa kesempatan ini terbilang langka.

"Pakaian begini mau kita buktikan enggak cuma dipakai buat mau acara-acara resmi, seperti kondangan segala macam di ruangan AC. Dulu orang-orang kita (Betawi) belum ada AC pakai pakaian begini enggak masalah," kata Neneng.

Antusiasme pengunjung juga tampak pada salah satu sudut yang merupakan tenda makanan Betawi gratis. Mereka mengantre masuk di bawah terik siang.

"Makanan gratis, tapi tidak setiap saat dibuka. Kami buat dalam waktu tertentu, jadi sistemnya buka tutup. Jam 10.00-12.00 (dibuka), nanti dilanjut lagi sore dibuka," ujar Ketua Panitia Lebaran Betawi 2019 M Rifqi Eki.

Antrean tampak mengular hingga 10 meter ke belakang tenda makanan gratis.

Petugas menjaga pintu masuk tenda secara cukup ketat agar pengunjung tak berjejalan di dalam area tenda.

Pengunjung yang hendak menikmati aneka makanan Betawi secara cuma-cuma akan diberikan kupon berwarna hijau, kemudian dicap punggung tangannya.

Pengunjung hanya bisa menukarkan kupon tersebut di satu stan.

Terdapat berbagai stan makanan Betawi di dalam tenda tersebut yang boleh jadi sudah jarang ditemui.

Selain kerak telor yang seakan jadi menu wajib acara Betawi, ada pula soto mi betawi, es selendang mayang, hingga gulali betawi.

Batal putar film eksklusif Benyamin Sueb

Awalnya, panitia bakal mengadakan nonton bareng layar tancap pukul 21.30 WIB di Silang Monas Barat Daya.  

Namun, acara tersebut urung dilaksanakan karena permulaan acara pada hari Sabtu molor sekitar dua jam.

"Enggak jadi. Memang kita pengin adain tadinya, (tapi) jamnya terlalu malam. Kalau kita jam 22.00 mulai, molor, nanti jam 23.00 (Monas) tutup, belum sampai satu film. Satu film kan 1,5 jam, kalau perangkatnya kita sudah siapin, tapi cuma satu film kan orang bingung," jelasnya.

Padahal, Eki berujar, pihak Badan Musyawarah (Bamus) Betawi sudah menyiapkan empat film Betawi untuk disuguhkan pada pengunjung.

"Kita siapin empat film, mau enggak mau itu sampai pukul 03.00 WIB. Nanti disangkanya gara-gara Bamus Betawi jadi sampai kemalaman. Kita tutup pukul 21.00 WIB lah. Sudah enggak berani (memutar film layar tancap)," kata Eki.

Sayangnya, satu dari empat film yang batal diputar panitia merupakan film eksklusif Benyamin Sueb.

Ia mengklaim, film ini hanya dimiliki oleh Bamus Betawi.

"Filmnya langsung dari keluarganya Bang Benyamin, anaknya yang pengurus Bamus Betawi, sudah meninggal. Film dulu, tapi belum sempat ditayangin," ujar Eki.

"Film Bang Benyamin tuh, pilihan. Itu jadi simpanan kita sebenarnya. Rencananya mau ditayangin (perdana) di Monas, tapi ya sudah lah," tambahnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/07/22/06304471/kilas-balik-lebaran-betawi-2019-yang-perdana-digelar-di-monas

Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke