Salin Artikel

Antrean Pembuatan Kartu Identitas Anak di Ciputat Mengular hingga Jalan Raya

Bahkan banyak diantaranya yang datang sejak pukul 05.00 WIB.

Pantauan di lapangan, Kamis (25/7/2019), menunjukkan lebih dari seribu orangtua dan anak antre hingga mengular ke Jalan Raya Supratman, depan aula Kelurahan Pondok Ranji, Kecamatan Ciputat Timur, Tangsel.

Petugas Satpol PP yang bertugas di Kecamatan Ciputat Timur Anwar mengatakan, antrean tersebut sempat ricuh akibat banyak anak yang tidak kebagian kuota.

"Sempat ada yang protes dari ibu-ibu karena tidak kebagian kuota, akhirnya ada penambahan, tapi masih ada yang tidak dapat yang tidak kebagian sudah pada pulang," kata Anwar, seperti dikutip Antara.

Tiara, ibu dua anak warga kelurahan Pondok Ranji mengaku datang dari pukul 07.00 pagi. Meski lebih dulu datang dan mendapat nomor antrean 67, satu dari dua anak yang dia daftarkan tidak mendapatkan KIA.

"Punya dua anak, tapi yang dapat satu, katanya tanggung. Soalnya usia anak saya yang 4 tahun bakal bikin lagi di umur 5 tahun," kata Tiara.

Sementara itu, Kepala Seksi Identitas Penduduk pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Tangsel, Mira Anggraeni menyatakan, kuota pembuatan Kartu Identitas Anak (KIA) di Ciputat Timur ditambah karena banyaknya pemohon dan ada protes dari warga.

Mira mengatakan, kuota awal yang ditetapkan oleh Disdukcapil Kota Tangerang Selatan, yakni 500 anak untuk enam kelurahan yang ada di Kecamatan Ciputat Timur.

Penetapan kuota itu, kata dia, mempertimbangkan kemampuan para petugas dan kekuatan mesin pencetak kartu untuk menyelesaikan pembuatan KIA dalam satu hari.

"Kuota tersebut berdasarkan kemampuan dua mesin cetak dan operator, tapi begitu dilihat pemohonnya di sini banyak, akhirnya kita tambah lagi kuotanya 100, jadi total 600 anak pada hari ini," kata Mira.

Jumlah petugas hanya 11 orang dibantu oleh beberapa orang dari masing-masing kelurahan.

"Kalau lebih dari itu dikhawatirkan tidak cukup untuk satu hari penyelesaiannya," katanya.

Mira sudah memperkirakan tingginya animo masyarakat untuk pembuatan KIA. Dia membenarkan adanya antrean yang membludak hingga ke jalan dan adanya warga yang datang antre sejak subuh.

"Kita juga pakai aula kelurahan untuk menampung pemohon, kebetulan karena aulanya lebih besar daripada aula kecamatan," katanya.

Ia juga menyatakan ratusan anak yang tidak mendapatkan KIA diarahkan orangtuanya untuk membuat di Kantor Disdukcapil Tangsel dan Living World.

"Di Living World kuota KIA 150 per hari, yang belum mendapatkan bisa ke sana," katanya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/07/25/22421221/antrean-pembuatan-kartu-identitas-anak-di-ciputat-mengular-hingga-jalan

Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke