Salin Artikel

Cabuli Siswinya, Oknum Guru Madrasah di Penjaringan Diciduk Polisi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi mengamankan seorang oknum guru bernama Djunaidi (53) yang melakukan pencabulan kepada salah seorang siswinya.

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Budhi Herdi Susianto mengungkap, korban adalah seorang siswi Madrasah Ibtidaiyah di Penjaringan, Jakarta Utara.

Kejadian itu terjadi pada Maret 2019 lalu. Namun, aksinya baru terungkap pada 23 Juli 2019.

"Awalnya korban Mawar (bukan nama sebenarnya) tidak mau berangkat sekolah atau takut berangkat ke sekolah, Kemudian ditanya kenapa, korban Mawar akhirnya menceritakan bahwa dia menjadi korban pencabulan oleh gurunya," kata Budhi di Mapolres Metro Jakarta Utara, Jumat (26/7/2019).

Mendapat keterangan tersebut, ibu Mawar kemudian melapor ke Mapolres Metro Jakarta Utara. Polisi lalu melakukan visum terhadap korban di Rumah Sakit Polri Kramatjati.

Dari hasil visum terbukti bahwa korban mendapatkan kekerasan seksual.

"Kami melakukan pengembangan, proses penyidikan ternyata pelaku adalah guru oknum ASN (aparatur sipil negara) inisial Dj bin YT usia 53 tahun pekerjaan ASN, dia merupakan gurru olahraga sekolah tersebut," ucapnya.

Polisi kemudian melakukan penangkapan terhadap Djunaidi dan ia langsung ditahan di Mapolres Meteo Jakarta Utara.

Terhadap pelaku Polisi mengenakan Pasal 82 Ayat (2) Undang Undang RI nomor 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak dengan ancaman hukuman 15 tahun.

Karena pelaku merupakan oknum guru, ancaman hukuman ditambah sepertiganya menjadi 20 tahun penjara.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/07/26/10570051/cabuli-siswinya-oknum-guru-madrasah-di-penjaringan-diciduk-polisi

Terkini Lainnya

Siang Ini, Kondisi Lalu Lintas di Sekitar Pelabuhan Tanjung Priok Tak Lagi Macet

Siang Ini, Kondisi Lalu Lintas di Sekitar Pelabuhan Tanjung Priok Tak Lagi Macet

Megapolitan
Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

Megapolitan
Larangan 'Study Tour' ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Larangan "Study Tour" ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Megapolitan
Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Megapolitan
Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Megapolitan
Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Megapolitan
Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Megapolitan
Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Megapolitan
Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Megapolitan
Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Megapolitan
Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Megapolitan
Ladang Uang di Persimpangan Cakung-Cilincing, Dinikmati 'Pak Ogah' hingga Oknum Polisi

Ladang Uang di Persimpangan Cakung-Cilincing, Dinikmati "Pak Ogah" hingga Oknum Polisi

Megapolitan
Jelang Pilkada, Bawaslu Kota Bogor Imbau ASN Jaga Netralitas

Jelang Pilkada, Bawaslu Kota Bogor Imbau ASN Jaga Netralitas

Megapolitan
Ada Donasi Palsu Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana, Keluarga: Kayaknya Orang 'Random'

Ada Donasi Palsu Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana, Keluarga: Kayaknya Orang "Random"

Megapolitan
Serba-serbi Penertiban Jukir Minimarket, Ada yang Mengaku Ojol hingga Pakai Seragam Dishub

Serba-serbi Penertiban Jukir Minimarket, Ada yang Mengaku Ojol hingga Pakai Seragam Dishub

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke