"Dugaan sementara itu dari listrik, korsleting ya, karena posisi itu ada yang melihat bahwa kabelnya itu di lantai dasar itu lepas dari lampu itu ke bawah," kata Kanit Reskrim Polsek Metro Penjaringan, Kompol Mustakim saat ditemui di kantornya, Senin (5/8/2019).
Dari korsleting tersebut, api langsung menyambar alat sembahyang umat Buddha berbahan kertas yang dijual di ruko tersebut.
Akibat yang terbakar tersebut berbahan kertas, api membesar begitu cepat.
"Jadi bapaknya itu sempat turun, api sudah membesar,tapi rupanya karena istri dan anaknya teriak-teriak dia naik ke atas. Begitu posisi di lantai dua mau turun sudah enggak bisa karena api sudah membesar," ucap Mustakim.
Sementara itu, seorang saksi yang tinggal di depan rumah korban, bernama Arifin (45) mengatakan warga sekitar sempat membantu memadamkan api.
"Sempat nyiram, cuma karena dia kan jualannya alat-alat sembahyang kan berbahan kertas semua jadi mungkin karena itu cepat (merambat)," ujarnya.
Arifin mengatakan peristiwa itu bermula sekitar pukul 00.35 WIB hingga pukul 02.15 WIB. Namun petugas terus melakukan pendinginan dan olah TKP hingga pukul 05.00 WIB pagi.
Ia juga menyampaikan bahwa sebelumnya ruko yang terbakar itu sempat terdampak pemadaman listrik yang dilakukan PLN dan baru menyala kembali pada pukul 22.00 WIB.
Adapun kebakaran ini menyebabkan seorang suami berinisial Tn (45), istri bernisial (44), dan dua anak mereka ES (17) dan KW (8) tewas akibat terjebak di lantai dua ruko tersebut.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/08/05/13105311/kebakaran-di-teluk-gong-diduga-akibat-kabel-listrik-sambar-kertas