Kata-kata kasar pun terucap dari mulut massa yang memaksa masuk ke loby kantor Gojek. Alhasil, beberapa massa yang dianggap sebagai provokator diamankan petugas.
Mengetahui anggota mereka diamankan polisi, massa justru makin panas. Sikut-sikutan tak terbendung lagi.
Sebenarnya apa yang terjadi? Siapa massa ini? Apa yang mereka lakukan di sana?
Mereka adalah kelompok pengemudi taksi online dari Gojek yang sedang berunjuk rasa karena merasa haknya direnggut oleh aplikator.
Mereka mau masuk bertemu sang pucuk pimpinan, Nadiem Makarim selaku CEO Gojek.
Di tengah-tengah tegangnya situasi pada tengah hari bolong itu, salah satu orator yang berdiri di belakang massa yang saling dorongan lantas teriak, "Tolong tenang, semua berhenti. Sekarang waktunya shalat zuhur."
Spontan mereka yang tengah memaki-maki, mendorong hingga melempari polisi dengan botol pun berhenti seketika. Polisi yang menjadi lawan baku hantam mereka juga tidak memberi perlawanan lagi.
Akhirnya, seorang orator pun naik ke atas mobil komando yang dipenuhi sound system.
Pria yang belum diketahui identitasnya itu langsung mengumandangkan azan zuhur. Suara pria dengan pengeras suara itu terdengar jelas melantunkan nada merdu azan.
Satu per satu massa keluar dari kerumunan, tetapi ada yang masih bertahan di lokasi aksi. Terdengar suara teriakan massa dari belakang, "Ayo ayo shalat dulu."
Situasi pun tertib. Semua terlihat tenang mendengar suara azan. Selesai azan dikumandangkan, aksi berlanjut dengan shalawatan untuk mempertahankan ketenangan di tengah massa.
Lambat laun massa kembali kondusif, tidak ada aksi saling dorong hingga lempar-lemparan dengan petugas. Orator pun kembali melanjutkan orasinya dengan tertib.
Demo itu nampak berjalan lancar hingga saat ini.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/08/05/16034101/ketika-kumandang-azan-redam-kericuhan-demo-di-depan-kantor-gojek