Salin Artikel

Kisah Sukses dan Kegagalan Kota-kota di Dunia Menerapkan Sistem Ganjil Genap

Penjatahan ganjil-genap dilakukan dengan membatasi kendaraan untuk bisa mengakses jalan tertentu, sesuai dengan plat nomor dan tanggal pada hari tersebut.

Tujuannya, untuk mengurangi kemacetan dan polusi udara. Hal ini telah dilakukan saat penyelenggaran Asian Games 2018 di Jakarta.

Diketahui, belakangan kualitas udara Jakarta termasuk yang terburuk dibandingkan kota-kota lainnya di luar negeri. Salah satunya diperparah karena saat ini musim kemarau.

Di negara lain, masalah yang sama juga dijumpai. Kualitas udara yang buruk membuat pemerintah kota menerapkan sistem ganjil-genap sejak beberapa tahun lalu.

Berikut kota-kota yang juga menerapkan pengaturan ganjil-genap untuk kendaraan bermotor:

1. Beijing, China

Beijing mulai menerapkan pengaturan ganjil-genap sebelum Olimpiade 2008. Saat itu, tingkat polusi turun hingga 20 persen. Aturan itu terus diberlakukan hingga saat ini secara berkala, hanya pada hari-hari dengan tinggat polusi udara yang tinggi.

Dilansir dari situs downtoearth.org, disebutkan bahwa Beijing telah membatasi penjualan mobilnya sejak 2011 menjadi 20.000 plat mobil setiap bulan.

Pembatasan mobil ini ditindaklanjuti dengan upaya memperbanyak transportasi umum.

2. Paris, Prancis

Kota ini salah satu yang menjadi contoh ideal bahwa penerapan ganjil-genap efektif mengurangi polusi. Paris memberlakukan aturan plat nomor ganjil-genap tidak permanen, hanya selama periode polusi udara tinggi.

Mobil dengan plat nomor genap dilarang memasuki kota antara pukul 05.30 pagi hingga tengah malam. Pada hari-hari tersebut, transportasi umum digratiskan.

3. Meksiko

Meksiko memperkenalkan pengaturan ganjil-genap sekitar tahun 1989 untuk memerangi polusi udara. Program ini dinamakan 'Hoy No Circula' alias Hari Dilarang Berkeliling. 

Cara pengaturannya, yakni melarang plat nomor tertentu untuk melewati jalanan pada satu hari dalam satu minggu.

Misalnya, plat nomor yang angka terakhirnya 5 dan 6 tak diizinkan melintas pada hari Senin. Hari berikutnya, untuk plat nomor yang diakhiri dengan angka lain.

Plat nomor tertentu juga ditandai dengan stiker berbagai warna.

Nomor polisi dengan belakang 5-6 dilarang melintas Senin dan diberi stiker kuning, akhiran 7-8 untuk Selasa diberi stiker merah muda.

Akhiran 3-4 untuk Rabu dan berstiker merah, akhiran 1-2 untuk Kamis berstiker hijau, serta akhiran 9-0 untuk Jumat dan diberi stiker biru. 

Disebutkan bahwa pengaturan ini berhasil menurunkan kadar karbon monoksida (CO) hampir 11 persen.

Namun, dalam jangka panjang, orang akhirnya membeli lebih banyak mobil. Larangan ini menjadi tidak efisien dan level polusi kembali naik.

4. Bogota, Kolombia

Bogota memiliki kombinasi hari dan angka yang lebih ketat dalam pemberlakuan ganjil-genap. Hal ini membuat warganya tak dapat menghindari aturan dengan membeli lebih banyak mobil.

Namun, kebijakan tersebut tidak mengurangi polusi udara. Sebab, orang-orang akan lebih banyak mengemudi selama jam-jam sibuk untuk menghindari ganjil-genap.

Hal ini menunjukkan bahwa sistem ini hanya efektif jika diterapkan dalam jangka pendek.

5. Italia

Italia memberlakukan sistem ganjil-genap saat kualitas udaranya naik. Mobil-mobil pun dilarang melintas di jalanan Milan dan Roma. Milan dan Pavia saat itu melarang kendaraan melintasi jalan antara jam 10.00 hingga 16.00 selama tiga hari berturut-turut.

Milan juga menawarkan potongan harga angkutan umum untuk meyakinkan orang-orang untuk beralih ke moda transportasi lain, seperti bus dan kereta api.

Sementara di Roma, warga dengan plat nomor ganjil diminta meninggalkan mobil mereka di rumah pada hari Senin dan mereka yang memiliki plat nomor genap dilarang pada hari Selasa.

Namun, penerapannya dilakukan dalam jangka pendek.

6. New Delhi, India

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberi peringkat udara di New Delhi sebagai yang paling kotor di dunia selama dua tahun berturut-turut pada tahun 2015.

Oleh karena itu, ada kebutuhan mendesak untuk membatasi jumlah kendaraan unruk mengurangi tingkat polusi di kota. Penerapan ganjil-genap menjadi solusi yang diambil.

Sebagaimana dikutip dari media India, NDTV.com, kebijakan ini sudah beberapa kali diterapkan.

Pertama, diimplementasi selama 15 hari pada 1-15 Januari dan tanggal 15-30 April tahun 2016.

Kemudian, pada November 2017, pengaturan ini kembali diberlakukan karena polusi yang masih buruk. Mobil bernomor ganjil diizinkan berjalan pada tanggal ganjil, sementara mobil genap hanya bisa berjalan pada tanggal genap.

Melihat kisah-kisah berbagai upaya banyak negara untuk menekan polusi, akankah Jakarta sukses menerapkan sistem ganjil genap? Yang pasti, polusi udara Jakarta harus segera ditekan jika warganya tak mau dihadapkan berbagai masalah kesehatan.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/08/07/08043961/kisah-sukses-dan-kegagalan-kota-kota-di-dunia-menerapkan-sistem-ganjil

Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke