Salin Artikel

Cerita Tiga Orang Millenial Nekat Buka Usaha Hewan Kurban

Begitu pula dengan Fadel Muhammad dan Fikri Ilhami yang sedang mengurusi beberapa kambing yang akan dijual untuk kurban itu.

Keduanya masih mahasiswa, umurnya 19 tahun. Namun, tekad mereka untuk berwirausaha begitu kuat.

Hewan-hewan kurban itu ternyata adalah milik mereka. Ketiganya kuliah sambil berwirausaha.

Bagi Fahmi dan Fauzan, ini adalah usaha pertama mereka. Keduanya, mengambil momen Hari Raya Idul Adha untuk berjualan hewan kurban.

"Ini pertama kali buka usaha, orangtua sempat kaget dan tanya, yakin mau buka usaha hewan kurban. Karena katanya susah, tapi kita yakin," kata Fikri saat ditemui di lokasi dia berjualan depan Pasar Slipi, Jakarta Barat pada Kamis (8/8/2019).

Hal yang membuat keduanya yakin yaitu karena Fadel sebelumnya pernah membuka usaha. Secara manajemen, Fadel sudah mengerti bagaimana menjalankan sebuah usaha apalagi usaha yang buka ketika musiman.

Sebagai informasi, Fadel mahasiswa Binus ini sebelumnya pernah membuka usaha Es Kepal yang beberapa waktu lalu viral di media sosial.

"Ya, kecil-kecilan aja, ini kan hitungannya musiman, pas lagi libur kuliah juga jadi mudah-mudahan ini jalan," kata Fadel.

Berkat kenekatan dan ketekadan yang mereka bangun, benar saja, hewan-hewan kurban yang mereka jual sejak tanggal 1 Agustus itu ternyata diminati banyak orang.

Dari 55 kambing, sudah ada 20 kambing yang terjual. Sedangkan untuk sapi, 9 sapi mereka sudah terjual semua.

Modal Rp 300 juta 

Seperti yang diceritakan Fikri, orang tua ketiga mahasiswa ini kaget pertama kali tahu anaknya ingin membuka usaha jual hewan qurban.

Sulit mengurus menjadi salah satu alasan mengapa orangtua mereka awalnya tidak setuju.

Setelah berdiskusi dan berjanji akan berkomitmen akhirnya orangtua mereka menyetujui dan malah memberi modal.

"Ini modal Rp 300 juta dibagi 3, dari orangtua dan ada juga dari tabungan," kata Fauzan.

Sementara itu, Fikri juga menceritakan bahwa orang tua mereka rata-rata memang pedagang. Jadi, dukungan dari orangtua sangat membantu.

"Orangtua kami jualan juga di Tanah Abang, tapi jualan pakaian, jadi pasti dukung yang penting komitmen," kata Fikri.

Pernah ditendang sapi

Komitmen mereka untuk menjual hewan qurban ini memang terlihat cukup kuat. Ketiganya juga terlihat memikmati dan bersemangat.

Contohnya, ketiganya juga bergantian untuk menginap di lokasi mereka berjualan.

Saat Kompas.com menemui mereka, terlihat ada tenda di dekat gerbang lengkap dengan kompor kecil untuk mereka membuat kopi.

"Iya, nginep di sini, untuk istirahat juga dan jaga setiap malam," kata Fauzan.

Selain itu, cerita tentang kesulitan dan komitmen, Fikri juga bercerita bahwa dia pernah ditendang oleh sapi saat sedang memberi makan.

Namun, hal itu tidak menjadi halangan untuk dia. Dia malah mengatakan kejadian itu menjadi pengalaman.

Ketiganya memang mengatakan bahwa merawat hewan tidak mudah, apalagi untuk berqurban. Masyarakat pasti menginginkan hewan qurban yang sehat.

"Makanya, kita rutin kasih makan jangan telat, buat hewannya nyaman juga, beli vitamin juga ini (sambil menunjukkan vitamin). Mereka kan kayak manusia juga," kata Fauzan.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/08/08/16103921/cerita-tiga-orang-millenial-nekat-buka-usaha-hewan-kurban

Terkini Lainnya

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke