Salin Artikel

Revisi Tatib dari Kemendagri Belum Diperbaiki Pansus, Pemilihan Wagub DKI Tak Kunjung Terlaksana

JAKARTA, KOMPAS.com - Tidak selesainya pemilihan wakil gubernur DKI Jakarta di tangan anggota DPRD DKI periode 2014-2019 disebut karena masih terkendala di panitia khusus (pansus) penyusunan tata tertib (tatib) pemilihan wagub DKI.

Ada poin di dalam tatib yang belum dikoreksi sesuai dengan revisi dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Hal ini disampaikan Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta M Yuliadi saat ditemui di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Kamis (15/8/2019).

"Memang di pansus. Karena mereka belum membuat laporan hasil revisi dari kemendagri. Tatib kan udah disampaikan kemendagri, kan ada berapa hal yang harus dikoreksi lagi. Dari peraturan DPRD menjadi keputusan DPRD. Konsep tatib kan diminta diubah oleh Kemendagri menjadi keputusan," ucap Yuliadi.

Ia menyebut rapat pimpinan gabungan (rapimgab) pun tak akan bisa dilaksanakan selama perbaikan di beberapa poin itu belum dilakukan.

"Ya selama perbaikan belum dilakukan ya rapimgab belum bisa loh. Jadi pelaksanaan perbaikan belum dijalani," lanjutnya.

Beberapa poin yang perlu dikoreksi antara lain adalah nomenklatur dari "peraturan DPRD" harus diubah menjadi "keputusan DPRD".

Termasuk di dalamnya adalah jika nanti di rapat paripurna tidak tercapai keputusan atau deadlock juga jika peroleh suara kedua calon wakil gubernur sama.

"Masalah mekanisme pemilihan kalau ada deadlock, apa saja yang harus dilakuin. Dan juga mekanisme kalau perolehan suara sama. Enggak tahulah, itu kewenangan di pansus. Saya sudah sampaikan ke Pak Ongen, 'Bapak tugasnya belom selesai'. Ya sudah mereka enggak sempat lagi," kata dia.

Yuliadi mengatakan, pansus memang berpikir bahwa tugas mereka sudah selesai lantaran tatib yang disusun sudah rampung. Pansus pun telah mengajukan hasil tatib kepada Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi.

Namun, di saat bersamaan Kemendagri juga mengirimkan revisi beberapa poin yang perlu dikoreksi pansus.

"Dia memang laporan, tapi surat yang disampaikan pansus ke pak ketua itu turun juga surat perbaikan dari kemendagri dalam waktu kebersamaan," tutupnya.

Diketahui, posisi wagub telah kosong sejak 10 Agustus 2018 pasca ditinggal Sandiaga Uno yang maju sebagai calon wakil presiden.

Dua partai pengusung PKS dan Gerindra sudah mengajukan dua nama untuk menjadi cawagub, yakni Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu.

Namun, proses pemilihan di DPRD DKI berjalan alot. Pansus menyebut tata tertib pemilihan wagub sudah selesai dibahas oleh namun hingga kini rapimgab untuk pembahasan tatib belum juga terlaksana.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/08/15/09300231/revisi-tatib-dari-kemendagri-belum-diperbaiki-pansus-pemilihan-wagub-dki

Terkini Lainnya

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke