Salin Artikel

Terkena Revitalisasi, Bioskop XXI Taman Ismail Marzuki Ditutup

Berhentinya operasional bioskop ini disebabkan masa kontrak yang tak diperpanjang oleh pemerintah provinsi DKI Jakarta sebagai pengelola Taman Ismail Marzuki.

Pantauan Kompas.com di lokasi, tampak para pegawai XXI TIM tengah membereskan barang-barang untuk di pindahkan ke tempat lain.

Tampak pula petugas yang tengah mengangkat-angkat kursi, layar, dan CCTV di dalam bioskop itu.

Beberapa pengunjung yang berada di kawasan itu ikut mengabadikan dirinya di bioskop bersejarah itu.

Tampak di sejumlah tiang depan bioskop pun ditempel surat pemberitahuan bertuliskan, "Mulai Senin tanggal 19 Agustus 2019 dan seterusnya bioskop XXI TIM tidak beroperasi lagi."

Kepala Unit pengelola Pusat Kesenian Jakarta TIM Imam Hadi Purnomo mengatakan, tak beroperasinya XXI TIM juga disebabkan adanya revitalisasi TIM.

"Jadi bangunan yang semula ditempati Bioskop XXI TIM itu akan dibongkar lantaran terkena perluasan Gedung Bhakti Budaya yang akan ditingkatkan kapasitasnya dari semula 800 tempat duduk menjadi 2000 penduduk," kata Imam saat dikonfirmasi, Senin.

Imam mengatakan, setelah revitalisasi usai, pihaknya akan tetap menyediakan fasilitas untuk film, sinematografi yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari seni lainnya, seperti seni teater, seni rupa, seni tari, seni sastra, dan seni musik.

Imam mengatakan, untuk bioskop dan cinema rencananya akan dibuatkan bangunan baru yang berada di bagian depan Taman Ismail Marzuki yang saat ini ditempati oleh perpustakaan Cikini.

"Jadi nanti diharapkan masyarakat lebih mudah mengakses serta akan lebih nyaman dan representatif dibanding yang ada saat ini," katanya.

"Mohon dukungan dan doa restu dari seluruh masyarakat, semoga revitalisasi ini dapat berjalan dengan lancar sesuai rencana, serta menjawab kebutuhan masyarakat Jakarta akan pusat kesenian yang modern dan membanggakan warga Jakarta," imbuh Imam.

Karyawan menyayangkan tak beropasinya XXI TIM

Salah seorang petugas keamanan, Ahmad Sonjaya (41), mengaku sedih lantaran bioskop itu tak lagi beroperasi. Sebab, dirinya dan 49 karyawan lainnya harus dipindahkan ke bioskop lain.

"Pada dipindah-pindah, ada yang ke Plaza Indonesia, terus ada juga yang dipindah ke bioskop samping Polsek Kemayoran," katanya.

Pria yang telah bekerja selama puluhan tahun ini mengaku menyayangkan XXI TIM tak beroperasi lagi. Menurut dia, bioskop ini sering bekerja sama dengan pusat kebudayaan TIM.

"Kita tuh sering adain nonton bareng sama mahasiswa IKJ (Institut Kesenian Jakarta) dan pusat kebudayaan. Mereka sering putar film juga di sini (bioskop)," katanya.

Dengan pemindahan tugas, Sonjaya dan pekerja XXI TIM lainnya harus berinteraksi dengan orang baru dan pindah kosan ke tempat yang baru.

"Padahal di sini tuh aksesnya mudah ya tinggal ke Stasiun Cikini langsung jalan kemari sampai. Sekarang kami juga jadi pisah sama teman-teman," katanya.

Ia berharap, tidak beroperasinya XXI TIM ini hanyalah sementara.

"Berharapnya ini bioskopnya ada lagi, jadinya kami karyawan sini bisa kerja lagi di TIM ini. Pelanggan setia XXI TIM juga enggak kecewa," tuturnya.

Revitalisasi Taman Ismail Marzuki

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakulan peletakan batu pertama revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta Pusat pada Rabu (3/7/2019).

Dalam kesempatan, itu Anies ingin menjadikan TIM sebagai pusat kebudayaan dunia.

"Kita berencana untuk membuat TIM menjadi salah satu pusat kebudayaan bukan saja untuk Indonesia, tapi juga di Asia dan di dunia," ucap Anies saat prosesi peletakan batu pertama revitalisasi TIM, Rabu malam.

Proses revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta Pusat, memakan biaya hingga Rp 1,8 Triliun dan pelaksanannya ditugaskan kepada PT Jakarta Propertindo.

Revitalisasi TIM akan berlangsung mulai pertengahan tahun 2019 ini dan direncanakan selesai pada tahun 2021.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/08/19/13151651/terkena-revitalisasi-bioskop-xxi-taman-ismail-marzuki-ditutup

Terkini Lainnya

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW4

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW4

Megapolitan
12.851 ASN di DKI Jakarta Masuk Usulan Penonaktifan NIK

12.851 ASN di DKI Jakarta Masuk Usulan Penonaktifan NIK

Megapolitan
Jaga Keakuratan, Dukcapil DKI Bakal Data 11,3 Juta Warga yang Tinggal di Jakarta

Jaga Keakuratan, Dukcapil DKI Bakal Data 11,3 Juta Warga yang Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Pengamat: Kaesang Lebih Berpotensi Menang di Pilkada Bekasi Ketimbang di Depok

Pengamat: Kaesang Lebih Berpotensi Menang di Pilkada Bekasi Ketimbang di Depok

Megapolitan
Polda Metro Pastikan Video Soal Tepung Dicampur Narkoba Hoaks

Polda Metro Pastikan Video Soal Tepung Dicampur Narkoba Hoaks

Megapolitan
BPBD DKI Siapkan Pompa 'Mobile' untuk Antisipasi Banjir Rob di Pesisir Jakarta

BPBD DKI Siapkan Pompa "Mobile" untuk Antisipasi Banjir Rob di Pesisir Jakarta

Megapolitan
Ini 9 Wilayah di Pesisir Jakarta yang Berpotensi Banjir Rob hingga 29 Mei 2024

Ini 9 Wilayah di Pesisir Jakarta yang Berpotensi Banjir Rob hingga 29 Mei 2024

Megapolitan
Komplotan Maling Gasak Rp 20 Juta dari Kios BRILink di Bekasi

Komplotan Maling Gasak Rp 20 Juta dari Kios BRILink di Bekasi

Megapolitan
Supirnya Mengantuk, Angkot Tabrak Truk Sampah di Bogor

Supirnya Mengantuk, Angkot Tabrak Truk Sampah di Bogor

Megapolitan
KPAI: Banyak Program Pemerintah yang Belum Efektif Cegah Kekerasan Seksual pada Anak

KPAI: Banyak Program Pemerintah yang Belum Efektif Cegah Kekerasan Seksual pada Anak

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Penusuk Lansia di Kebon Jeruk

Polisi Kantongi Identitas Penusuk Lansia di Kebon Jeruk

Megapolitan
KPAI: Kekerasan Seksual pada Anak Bisa Dicegah lewat Pola Pengasuhan yang Adaptif

KPAI: Kekerasan Seksual pada Anak Bisa Dicegah lewat Pola Pengasuhan yang Adaptif

Megapolitan
Pengamat: Kalau Dukungan Dananya Besar, Peluang Kaesang Menang pada Pilkada Bekasi Tinggi

Pengamat: Kalau Dukungan Dananya Besar, Peluang Kaesang Menang pada Pilkada Bekasi Tinggi

Megapolitan
Polisi Tangkap 6 Remaja yang Terlibat Tawuran di Sawah Besar

Polisi Tangkap 6 Remaja yang Terlibat Tawuran di Sawah Besar

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Tak Dilirik Pembeli, Mobil Akan Dilelang Lagi dengan Harga yang Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Tak Dilirik Pembeli, Mobil Akan Dilelang Lagi dengan Harga yang Telah Dikorting

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke