JAKARTA, KOMPAS.com - Operasional bioskop XXI Taman Ismail Marzuki (TIM) resmi berhenti mulai Senin (19/8/2019). Hal ini membuat sejumlah pelanggan setianya kecewa.
Pengalaman menonton di bioskop XXI Taman Ismail Marzuki (TIM) kini menjadi kenangan sendiri bagi pelanggan setianya.
Sebab, bioskop legendaris itu sudah ada sejak tahun 1968, yang kala itu diresmikan oleh Gubernur Ali Sadikin.
Sebagai pelanggan setia XXI TIM, Aci (44) mengaku menyayangkan penutupan bioskop ini. Sebab dalam sebulan, ia bisa empat kali menonton di XXI TIM ini bersama dua anak dan suaminya.
"Mau nangis saya, sedih banget. Kemarin pengin banget nonton buat yang terakhir kali, tapi enggak sempat," kata Aci, saat ditemui di TIM, Cikini, Jakarta Pusat, Senin (19/8/2019).
Ibu dua anak ini mengaku banyak kenangan dengan keluarganya di bioskop XXI TIM.
Salah satunya, Aci bercerita bahwa saat masih muda, dirinya seringkali nonton di Bioskop XXI TIM bersama suaminya.
Selain nonton bioskop, ia juga bisa menikmati tontonan latihan tari dan seni teater yang sering dilakukan komunitas di Taman Ismail Marzuki.
"Dulu mah masih pendekatan (PDKT) suka nonton terus sambil nunggu film mulai, kami suka lihat pameran dulu, atau lihat anak-anak yang latihan nari atau teater," kata Aci sambil tersenyum.
Bahkan, di Bioskop XXI TIM inilah dirinya pertama kali membawa anaknya yang pertama nonton ke bioskop ini.
"Banyak banget deh kenangannya, udah dari dulu saya tuh kalau mau nonton pasti ke XXI TIM, gak pernah ke yang lain," katanya.
Pelanggan yang sudah 15 tahun memilih nonton di XXI TIM sebagai tempat langanannya menonton film karena memberinya kenyamanan.
Selain dekat dari rumahnya, ia menganggap akses ke bioskop lebih mudah dari para tempat menonton film lainnya.
Bahkan, ia menilai nonton dibioskop ini juga dinilai murah, pada hari biasa dikenakan Rp 35.000 sementara di hari libur, yakni Sabtu -Minggu, dikenakan tarif Rp 50.000.
"Kalau di mall kan harus naik dulu lantai empat misalnya, jalannya jauh. Kalau di sini masuk parkirnya dekat langsung ke bioskop. Murah juga harganya enggak kayak bioskop lainnya," ujarnya.
Untuk terakhir kalinya, Aci juga sengaja mendatangi XXI TIM untuk berfoto.
Ia bahkan mengajak puteranya yang bernama Elang untuk mengenang tempat yang sering dikunjunginya itu.
"Iya sengaja nih kita ke sini mau foto kenang-kenangan terakhir. Biar ramein medsos juga sih," katanya.
Aci berharap, pemerintah dapat memperpanjang kontrak dengan XX Taman Ismail Marzuki, seperti halnya XXI Metropole yang direnovasi dan makin banyak pengunjungnya.
"Ya harusnya sekalian diperpanjang aja kontraknya karena kan pelanggan bioskop juga banyak ya yang datang. Lagipula kan bisa menguntungkan pihak pengelola juga kalau ada bioskop ini," tuturnya.
Sebelumnya, Bioskop XXI Taman Ismail Marzuki (TIM) resmi berhenti beroperasi mulai Senin (19/8/2019) ini.
Berhentinya operasional bioskop ini disebabkan masa kontrak yang tak diperpanjang oleh pemerintah provinsi DKI Jakarta sebagai pengelola Taman Ismail Marzuki.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/08/19/14535561/kala-pelanggan-setia-mengenang-bioskop-xxi-taman-ismail-marzuki