Karena itu, ke depan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menertibkan pembagian bantuan tersebut.
"Kita pastikan lagi, lain kali kalau ada bantuan-bantuan datang, pembagiannya supaya tertib, rapi, jumlahnya cukup, sehingga tidak menimbulkan masalah seperti sekarang," ujar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Mapolda Metro Jaya, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (23/8/2019).
Anies menyampaikan, setelah keributan terjadi pada Kamis (22/8/2019) kemarin, pencari suaka asal Sudan dan Afghanistan ditempatkan di area yang berbeda di tempat penampungan itu.
"Saat ini kondisinya mereka dipisahkan antara pengungsi dari Sudan dan pengungsi dari Afghanistan," kata Anies.
Keributan tersebut sebelumnya terekam dan videonya beredar melalui pesan berantai WhatsApp.
Kapolsek Kalideres AKP Indra Maulana Saputra membenarkan peristiwa dalam video tersebut.
Indra menyebut, keributan itu menyebabkan satu orang polisi luka-luka.
"Ada kemarin (anggota polisi yang terluka), hanya luka lebam. Setiap hari kita tempatkan anggota untuk melakukan pengamanan di posko terpadu di situ," kata Indra.
Para pencari suaka mulai dipindahkan ke gedung eks kodim yang merupakan aset Pemprov DKI sejak 11 Juli 2019.
Mereka tidak lagi bisa menempati tempat tersebut mulai 31 Agustus mendatang. Sebab, Pemprov DKI sudah tak memiliki dana untuk membiayai para pencari suaka.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/08/23/19510171/keributan-di-penampungan-pencari-suaka-karena-rebutan-bantuan