Salin Artikel

Pembakaran Limbah Plastik di Desa Sindang Jaya Sudah Berlangsung Bertahun-tahun

TANGERANG, KOMPAS.com - Sampah menggunung dengan ketinggian bervariasi dan kepulan asap hitam terlihat di beberapa titik tanah lapang yang berada di Desa Sindang Jaya, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (28/8/2019).

Beberapa tanah lapang yang ada di wilayah tersebut hampir semua diisi dengan limbah plastik. Di sampingnya, terdapat sebuah bangunan kayu untuk meneduh bagi pengelolah limbah.

Tanah lapang ini diketahui sebagai tempat pembakaran limbah plastik. Memang tak ada aktifitas yang berlebihan di sana, tetapi pembakaran limbah plastik di sini sudah berlangsung bertahun tahun.

Saat Kompas.com menghampiri, sejumlah mata para pekerja di tempat ini memandang sinis. Mereka sesekali berhenti dan melanjutkan kegiatannya lantaran kehadiran orang asing.

Warga setempat menceritakan, hampir setiap hari ia merasakan udara di area rumahnya terpapar asap hitam yang terbawa angin. Sudah lama keluarganya mengalami kondisi tersebut.

"Itu pembakaran plastik kalau yang saya tahu sih jadi dipilih-pilih plastik yang bagus. Nah yang jelek itu dibakar," kata Muslimah (43) saat ditemui, Rabu (28/8/2019).

Muslimah mengatakan, limbah-limbah plastik di tanah lapang Desa Sindang Jaya datang dari perhotelan dan beberapa usaha lainnya. Plastik itu dibakar setiap hari.

Bahkan, di kala pagi hari yang seharusnya warga menghirup udara segar, terpaksa kembali menutup rapat pintunya.

"Ya karena mungkin bakarnya malam terus masih ada sisa-sisa asap. Itu kalau pagi kan udara masih segar ya, kecium baunya. Itu kalau lagi bakar paling kami di dalam tutup rapat pintu," katanya sambil meluruskan kaki di atas lantai berubin biru.

Muslimah tak memungkiri sebagian masyarakat yang rumahnya dikelilingi pembakaran mengaku kerap merasakan sesak nafas.

"Banyak ya warga yang sesak napas mah. Cuma ya itu pembakarnya juga banyak. Kasihan kan yang punya anak kecil," ujarnya.

Sesak napas hingga infeksi saluran pernapasan (ISPA) belum lama ini diderita oleh bayi yang usianya baru genap satu bulan. Dalam sebuah rekaman video yang viral di media sosial disebutkan bahwa bayi itu menderita ispa karena pembakaran sampah B3 ilegal.

Dikabarkan, ada beberapa oknum yang secara sengaja membuang sampah B3 di lingkungan pemukiman warga untuk keuntungan secara pribadi

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/08/28/14511171/pembakaran-limbah-plastik-di-desa-sindang-jaya-sudah-berlangsung-bertahun

Terkini Lainnya

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke