Salin Artikel

Turun ke Masyarakat, Ima Mahdiah Promosikan Aplikasi Jangkau Milik Ahok

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota DPRD DKI Jakarta fraksi PDI-P Ima Mahdiah menyebut kerap mempromosikan aplikasi Jangkau milik mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tiap turun ke masyarakat.

Menurutnya, promosi ini dilakukan agar masyarakat bisa melaporkan kebutuhannya dengan cara mudah lewat aplikasi itu.

"Kebetulan saya sambil menyosialisasikan aplikasi Jangkau-nya Pak Ahok. Pak Ahok tuh pingin kita PDI-P dia kan kader untuk memakai Jangkau ini untuk mengidentifikasi warga-warga mana saja yang butuh bantuan dan apa yang bisa kita bantu," ujar Ima saat ditemui di ruangannya di lantai 4, Gedung DPRD DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (9/9/2019).

Salah satu contoh yang menurut Ima bisa segera dibantu melalui aplikasi jangkau ada bagi warga yang membutuhkan bantuan seperti kursi roda dan tongkat.

Sebelum permintaan diberikan, maka Tim Jangkau akan turun ke lapangan untuk mengecek apakah warga yang mengajukan tersebut layak untuk menerima bantuan atau tidak.

"Kemarin saya sosialisasi ke daerah Taman Sari tepatnya di Krukut saya sosialisasikan juga ke warga ketemu RT kasih tahu kalau ada warganya yang butuh kursi roda, butuh tongkat bisa download aplikasi Jangkau gampang kok kayak main Gojek, aplikasi Gojek tinggal foto upload nanti dari tim kita akan survei ini layak atau tidak," jelasnya.

Biaya untuk kebutuhan bagi warga ini bisa berasal dari dana CSR (corporate social responsibility) maupun dana pribadi dari anggota DPRD fraksi PDI-P.

Terkadang dana atau bantuan juga berasal dari para penyumbang secara pribadi.

"Fungsi dari ini adalah jangan sampai anggota ada yang enggak tahu kalau warga kita ada yang kesusahan itu saja. Kemarin saya mulai sosialisasi itu rencananya setiap seminggu 2 kali saya turun," tutur Ima.

Diketahui, aplikasi Jangkau diciptakan oleh mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Aplikasi ini ditujukan untuk mempertemukan masyarakat yang ingin memberi bantuan dan membutuhkan bantuan.

Ahok menyebutkan bahwa konsep aplikasi ini seperti e-commerce yang mempertemukan penjual dan pembeli. Bedanya, yang ditawarkan dalam aplikasi ini adalah bantuan yang dikhususkan untuk manula, anak-anak, dan penyandang disabilitas.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/09/09/19312381/turun-ke-masyarakat-ima-mahdiah-promosikan-aplikasi-jangkau-milik-ahok

Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke