JAKARTA, KOMPAS.com - Trotoar di median Jalan Raya Kalimalang, Duren Sawit, Jakarta Timur, sudah ada sejak satu tahun dan keberadaannya telah diketahui Wali Kota Jakarta Timur M Anwar.
"Sebelum Pak Gubernur (Anies Baswedan) bicara dan ramai di media massa, sebenarnya saya kan sudah lama melihat karena sering melintas di situ (Jalan Raya Kalimalang)," kata Anwar di Kantor Wali Kota Jakarta Timur, Senin (16/9/2019).
Namun, Anwar yang menjabat sebagai Wali Kota Jakarta Timur sejak Juli 2018 mengatakan, trotoar di median Jalan Raya Kalimalang tidak bisa sembarangan dibongkar karena perlu kajian teknis.
"Setiap pembentukan suatu bangunan pasti ada kajian kan, kami enggak bisa langsung men-judge ini salah, tidak seperti itu, tentunya perlu ada kajian. Maka, setelah Pak Gubenur bicara diserahkan ke Wali Kota Jaktim, kami akan laksanakan, tentunya perlu koordinasi di tingkat pusat dan tingkat dinas," ujar Anwar.
Adapun Pemerintah Administratif Jakarta Timur akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan Kementerian PUPR terkait permasalahan trotoar tersebut. Sebab, jalan itu merupakan kewenangan pemerintah pusat.
"Masalahnya itu jalan nasional, hanya penataannya include (termasuk) dengan (pengembang) Becakayu. Jadi tentunya perlu koordinasi secara intens ke pemerintah pusat. Karena kalau jalan nasional, takutnya nanti anggaran duplikasi," ujar Anwar.
"Masa dibikin, kami bongkar tanpa koordinasi. Ada koordinasi dulu ke pusat, kalau memang ada kajiannya itu dibolehkan untuk dibongkar, kami bongkar," katanya.
Sebelumnya, trotoar di Jalan Raya Kalimalang yang terletak di tengah jalan itu dikeluhkan pengendara karena membahayakan.
Trotoar juga dinilai mempersempit jalan dan kerap menimbulkan kemacetan saat jam sibuk.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/09/16/18483391/wali-kota-jakarta-timur-sebut-trotoar-di-median-jalan-kalimalang-perlu