Bukan hanya dirinya, empat temanya yang diamankan juga mengalami perlakuan yang sama dari polisi.
"Saya lihat sendiri dan saya juga korban dipukuli. Ini bengkak ini, bibir saya pecah," ujar Rusdi Bicara selaku koordinator aksi Himpunan Mahasiswa Islam se-Jakarta di depan gedung KPK, Rabu (18/9/2019).
Semua berawal saat massa aksi yang berjumlah 50 orang tersebut datang untuk unjuk rasa di depan gedung KPK.
Mereka menggelar aksi sebagai bentuk penolakan dilantiknya Ketua KPK yang baru, Firli Bahuri.
Mereka pun mencoba masuk ke gedung KPK secara paksa. Alhasil, kericuhan dan saling dorong dengan polisi tak dapat dihindarkan.
Situasi semakin memanas, massa aksi sempat dipukul mundur oleh polisi. Di saat itulah polisi menangkap lima anggota aksi yang dianggap sebagai provokator kericuhan.
"Tadi pas chaos saya kan mengamankan anak-anak (peserta aksi). Memang karena saya penanggung jawab, dipercayakan sama kawan-kawan sebagai Korlap. Tapi ada beberapa oknum polisi menarik saya dan pukul," kata Rusdi.
Mereka sempat diamankan polisi dan ditahan selama 20 menit.
"Pas ditahan itu dipukuli lagi, dan dipaksa untuk jongkok seakan-akan kita ini teroris. Padahal kita datang ke sini untuk datang menyuarakan aspirasi," ucap dia.
Setelah 20 menit ditahan, mereka berlima dilepaskan oleh polisi.
Hingga saat ini, massa aksi kelompok HMI telah membubarkan diri dan meninggalkan gedung KPK.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/09/18/17590811/unjuk-rasa-tolak-pimpinan-baru-kpk-massa-mengaku-dipukuli-polisi