Padahal, sebelumnya halaman tersebut dipagari oleh kawat duri yang dipasang polisi.
Massa menuntut Ketua KPK Agus Raharjo dan beberapa komisionernya mengundurkan diri. Massa juga menuntut pemerintah melantik Firli Bahuri sebagai ketua KPK yang baru.
Mereka bahkan naik ke atas tembok bertuliskan "Komisi Pemberantasan Korupsi" yang berdekatan dengan lobi gedung.
Walaupun sepanjang aksi mereka tetap dikawal polisi, namun situasi ini tampak berbeda dibandingkan aksi demonstrasi PMII yang digelar Jumat (20/9/2019) lalu.
Penjagaan polisi saat ini lebih kendur dari penjagaan Jumat lalu.
Pada aksi sebelumnya, polisi sigap menghadang massa PMII yang melakukan aksi. Saat massa membakar ban, polisi langsung memadamkan api.
Bahkan polisi sempat menangkap beberapa orang diduga provokator yang melakukan pelemparan saat demonstrasi terjadi Jumat lalu.
Kondisi bertolak belakang terlihat malam ini. Sedari siang, kawat duri sudah dirusak bahkan dibakar oleh massa demonstran.
Namun, polisi hanya berdiri berbaris di depan gedung tanpa melakukan apapun. Mereka hanya sekedar menghimbau massa untuk tidak ricuh.
Ban yang dibakar mahasiswa pun tidak dipadamkan polisi menggunakan apar dan mobil water canon.
Massa juga melempari gedung KPK dengan air mineral kemasan gelas plastik, namun polisi juga tak bertinadk.
Beberapa polisi yang berjaga di lobi gedung malah menghindari lemparan tersebut.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/09/23/19400831/penjagaan-polisi-kendur-massa-bakar-ban-dan-rusak-kawat-duri-depan-gedung