Salin Artikel

Hoaks, Kabar Faisal Amir Mahasiswa Al Azhar Meninggal Setelah Demo di DPR

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah pesan yang menyatakan seorang mahasiswa semester VII Universitas Al Azhar Indonesia bernama Faisal Amir meninggal dunia setelah aksi demonstrasi di Gedung DPR/MPR beredar di media sosial.

Dalam pesan tersebut, tempurung kepala Faisal disebut pecah dan pendarahan otak.

Ibu Faisal, Ratu Agung, menyatakan kabar anaknya meninggal adalah hoaks.

"Beredar juga dia meninggal, padahal enggak," ujar Ratu saat dihubungi, Rabu (25/9/2019).

Ratu menyampaikan, anaknya memang terluka saat mengikuti aksi demo di Gedung DPR/MPR pada Selasa (24/9/2019).

Berdasarkan cerita teman Faisal, kata Ratu, situasi saat itu mulai ricuh. Faisal berada di sekitar Restoran Pulau Dua Senayan. Faisal yang bertugas sebagai koordinator lapangan mengajak teman-temannya ke arah Hotel Sultan.

"Ternyata polisi sudah maju. Terus teman yang lain balik ke arah Pancoran, dia malah balik ke arah Grogol, mau bawa teman-temannya itu ke Hotel Sultan," kata Ratu.

Saat itu, Faisal terpisah dengan teman-temannya. Dia ditemukan sudah tidak sadarkan diri dan dibawa ke Rumah Sakit Pelni Petamburan, Jakarta Pusat.

Faisal langsung ditangani dokter.

"Luka banyak di kulit kepala, lalu tengkoraknya retak, terjadi pendarahan di otak, terus itu tulang bahunya patah, karena benturan benda tempul. Itu diagnosis dokter," tutur Ratu.

Faisal akhirnya menjalani operasi pada Selasa malam. Saat ini, Faisal dirawat di ruang ICU RS Pelni.

"Sekarang sudah di ICU," ujarnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/09/25/11165441/hoaks-kabar-faisal-amir-mahasiswa-al-azhar-meninggal-setelah-demo-di-dpr

Terkini Lainnya

BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke