Ia mengalami luka serius saat mengamankan unjuk rasa para pelajar yang menolak pengesahan UU KPK dan pembahasan sejumlah RUU.
Charis menceritakan, pada saat itu, dia sedang mengatur arus kendaraan di dalam tol.
Namun tiba-tiba benda keras melayang dan menghantam bagian wajahnya hingga tulang hidungnya patah.
"Kami hanya coba melindungi agar massa tidak melakukan penyerangan kepada mobil-mobil yang melintas," kata Charis pada Minggu (20/9/2019), seperti dikutip Antara.
Menurut dia, unjuk rasa yang semula kondusif tiba-tiba menjadi ricuh tanpa diketahui penyebabnya.
Pada saat itu, para pelajar STM tiba-tiba memblokir jalan tol dalam kota yang berada di depan Kompleks Parlemen Senayan.
Tak hanya memblokir, para remaja itu melempari petugas dengan botol, batu ataupun besi.
Charis merasa kecewa atas terjadinya pelemparan itu. Akibat musibah yang menimpa dirinya, acara pertunangan dia dan kekasihnya terpaksa ditunda.
"Awal Oktober ini kami akan bertunangan. Karena peristiwa ini, pertunangan kami terpaksa ditunda," katanya.
Kekasih Charis, Fika merasa syok saat mengetahui Charis mendapat musibah akibat lemparan pendemo.
"Sedih dan syok berat mendengar kekasih saya kena musibah, tapi mau bagaimana lagi, itu sudah tugas abdi negara seperti Charis," kata Fika.
Meski pekerjaan kekasihnya penuh risiko, Fika menegaskan siap untuk selalu mendampinginya.
"Saya siap menjadi istri polisi, walau saya tahu hal-hal seperti yang dialami Charis saat ini bisa terjadi lagi. Tapi saya siap dengan risiko tersebut," katanya.
Sebelumnya, demo yang melibatkan pelajar terjadi pada Rabu (25/9), di sekitar Senayan.
Demo berujung ricuh. Para pelajar bentrok dengan petugas Kepolisian, membakar pos polisi dan kendaraan.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/09/30/05371491/terluka-saat-amankan-demo-rusuh-polisi-ini-terpaksa-tunda-pertunangan