Salin Artikel

Pukul 19.50 WIB, Massa Demo Mahasiswa dan Pelajar Terpusat di 5 Lokasi Ini

JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi unjuk rasa mahasiswa dan pelajar pada Senin (30/9/2019) ini berujung ricuh. Polisi beberapa kali menembakkan gas air mata, sementara massa balik melempari aparat dengan benda-benda tumpul.

Hingga pukul 19.50 WIB, massa aksi tepusat di lima wilayah ini.

1. Restoran Pulau Dua, Senayan

Bentrokan pecah di sekitar restoran Pulau Dua, Senayan, pukul 17.45 WIB. Gara-garanya, massa tersulut emosi setelah mendengar adanya suara letusan dari arah flyover Slipi.

Massa yang mayoritas tak beratribut melempari batu ke arah polisi sambil merangsek masuk, mendekati polisi.

Massa juga merobohkan kawat berduri yang sebelumnya terpasang sejauh 1 kilometer dari gedung DPR.

Polisi menyerang balik dengan menembakkan gas air mata.

2. Gatot Subroto, depan Polda

Massa yang terdiri dari pelajar melempari polisi dengan batu berukuran sedang dan besar di Jalan Gatot Subroto tepatnya depan Gerbang Tol Kuningan 1, pukul 18.08 WIB.

Polisi langsung empat kali menembakkan gas air mata untuk memukul mundur massa. Masyarakat yang berada di sekitar Gedung Polda Metro Jaya langsung berlarian dan berlindung dari tembakan gas air mata.

3. Pejompongan

Pukul 18.40 WIB, demonstran dipukul mundur polisi dari flyover Slipi. Polisi menembakkan gas air mata ke arah massa.

Mereka pun berlarian ke kawasan Pejompongan. Mereka berhamburan menuju rumah-rumah warga.

Beberapa di antara massa ada yang masih melawan. Mereka melempar batu, petasan, dan bom molotov ke arah aparat. Aparat pun kembali menembakkan gas air mata ke mereka.

4. Kawasan Palmerah

Polisi memukul mundur massa pelajar yang demo di dekat perlintasan rel Palmerah, pukul 17.30 WIB.

Polisi membubarkan mereka dengan menembakkan gas air mata. Massa pelajar berlarian ke arah Jalan Palmerah Selatan dan juga Slipi.

5. Gerbang Pemuda

Massa yang sempat berkumpul di gedung DPR bergeser ke Jalan Gerbang Pemuda setelah kericuhan. Mereka menghindari tembakan gas air mata.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/09/30/20074711/pukul-1950-wib-massa-demo-mahasiswa-dan-pelajar-terpusat-di-5-lokasi-ini

Terkini Lainnya

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke