BHS dan YL berselingkuh sejak setahun terakhir. BHS bekerja sebagai sopir VT.
Menurut BHS, uang 3.000 dollar Singapura dan Rp 300 juta yang didapatkan dari istri bosnya, ia pakai untuk berfoya-foya.
"Sudah bablas lah. Saya juga terlalu terbiasa, pengen punya kehidupan yang lebih baik," kata BHS saat ditemui di Mapolsek Kelapa Gading, Rabu (2/10/2019), seperti dikutip Tribun Jakarta.
Selain menghabiskan uang tersebut untuk berfoya-foya di Bali, BHS juga memakai uang untuk membeli perlengkapan fotografi.
Sebab, selama ini dirinya mengaku punya hasrat di bidang fotografi dan videografi.
"Terutama saya juga suka dunia fotografi dan videografi. Perlengkapannya cukup mahal, salah satunya untuk itu juga. Dan ujung-ujungnya malah bablas," kata BHS.
Adapun terkait penipuan itu, pertama, BHS menipu YL ketika hendak membeli sianida untuk meracuni VT.
Ia mengaku kepada YL bahwa sianida harus dibeli di Singapura seharga 3.000 dollar Singapura atau sekitar Rp 30 juta.
Untuk mendapatkan uang sebanyak itu, YL sampai mencuri ATM suaminya.
Kenyataannya, BHS membeli sianida itu melalui online seharga sekitar Rp 500.000.
BHS kemudian berangkat ke Singapura untuk mengambil uang dari ATM milik suami YL.
Rencana pembunuhan dengan racun sianida ini gagal total karena YL yang ditugaskan memberi racun itu malah tidak berani. Padahal, sianida sudah terlanjur dibeli dan diracik.
Penipuan kedua, BHS menyarankan YL untuk menyewa dua pembunuh.
BHS kembali meminta uang Rp 300 juta kepada YL untuk membayar BK dan HER.
Bingung harus cari uang di mana, YL terpaksa menggadaikan mobil, emas. Ia juga mencuri uang suaminya untuk memenuhi permintaan BHS.
Uang Rp 300 juta itu akhirnya YL berikan kepada BHS. Namun, hanya Rp 100 juta yang diberikan kepada BK dan HER.
Sesuai perencanaan, eksekusi terhadap VT dilakukan 13 September lalu.
Kala itu, BHS yang berada dalam satu mobil dengan VT berkendara di sekitaran Kelapa Gading.
Sesampainya di depan North Jakarta Intercultural School Kelapa Gading, BHS meminta izin keluar dari dalam mobil dengan alasan mual.
Saat itulah eksekusi dilakukan. Salah satu pembunuh bayaran menghampiri VT yang berada di kursi pengemudi dan menghunuskan pisaunya ke leher korban.
Melihat VT belum meregang nyawa, pembunuh ini mencoba menghunuskan pisaunya ke perut korban.
Akan tetapi aksinya gagal. VT berhasil melepaskan diri dan mengemudikan mobilnya menjauhi TKP.
VT lalu menuju ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan sebelum akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsek Kelapa Gading. (Gerald Leonardo Agustino)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul "Puaskan Hobi, BHS Pakai Uang Sewa Pembunuh Bayaran untuk Beli Perlengkapan Foto dan Foya-foya."
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/10/03/07180641/tipu-selingkuhannya-yang-ingin-bunuh-suami-bhs-berfoya-foya-di-bali-dan