Sebab, air di Kampung Baru Kubur Koja wilayah itu berubah-ubah warna sejak sebulan terakhir
"Palyja juga melakukan koordinasi dengan institusi terkait seperti kelurahan, RT, RW dan warga setempat untuk menginformasikan kondisi yang terjadi saat ini dan upaya-upaya perbaikan yang akan dilakukan untuk meningkatkan pelayanan," ujar Kepala Divisi Corporate Communications and Social Responsibility Palyja Lydia Astriningworo.
Palyja merupakan operator penyediaan dan pelayanan air bersih untuk wilayah barat DKI Jakarta.
Lydia pun meminta maaf atas ketidaknyamanan warga Penjaringan akibat suplai air tersebut.
Warga Kampung Baru Kubur Koja sudah sebulan menerima air PAM dengan air "warna-warni".
Ang Lih Wa (54), warga RT007/RW015, mengatakan, warna air PAM di rumahnya berubah-ubah.
"Kadang hijau, kadang biru, kadang ungu. Bau juga airnya, bau bangkai kadang. Biasa kalau lihat begitu langsung saya matiin," ujar Lih, Jumat (4/10/2019).
Warga sudah pernah melaporkan keadaan ini kepada Palyja tetapi belum ditindaklanjuti.
Akibatnya, mereka terpaksa merogoh kocek lebih dalam untuk membeli air kebutuhan harian.
"Sehari Rp 20.000, kalau sebulan udah abis Rp 600.000," ujar seorang warga, Darniasih, soal biaya membeli air pikulan Jumat (4/10/2019) malam.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/10/05/13403251/air-di-kampung-baru-kubur-koja-berubah-warna-palyja-cek-jaringan-pipa