Salin Artikel

Air PAM di Kampung Baru Kubur Koja Belum Laik Pakai, Palyja Kirim 4 Kubik Air Bersih

Penyiagaan tandon air bersih ini menyusul tercemarnya air PAM yang mengalir ke rumah warga di Kampung Kubur Baru Koja tersebut.

Ade Rifelino selaku media relation PT Palyja mengatakan, empat tandon air tersebut mereka sebar di dua titik.

"Jadi sudah ada di dua lokasi,... di RT 005 dan RT 007 RW 015. Masing-masing dua tandon," kata Ade saat dihubungi Kompas.com Senin (7/10/2019).

Ia menjelaskan, Palyja akan mengisi tandon-tandon itu dengan air bersih menggunakan mobil tengki setiap harinya.

Pengiriman air bersih itu akan terus dilakukan hingga kondisi air PAM di Kampung Baru Kubur Koja kembali normal.

Napsiah (44), warga RT 005/RW 015 merasa sedikit terbantu dengan adanya tandon air bersih tersebut. Namun letak tandon yang cukup jauh membuat dirinya cukup kerepotan.

"Ini saya dua kali bolak-balik ambil air dari tandon, lumayan capek juga. Ngakalinnya saya pakai galon terus naik motor," ujar Napsiah di lokasi.

Sementara Darniasih (52), warga lainnya, justru mengaku belum tahu keberadaan tandon air tersebut.

"Ini saya tadi pagi baru beli air bersihnya," ucap Darniasih.

Air Masih Belum Laik Pakai

Pada Senin siang, air PAM yang mengalir ke rumah warga tidak lagi berwarna. Namun, air yang terkumpul masih terlihat keruh.

Air itu juga beraroma tidak sedap yang seperti bau got. Saat terkena kulit, air itu meninggalkan kesan licin.

Warga Kampung Baru Kubur Koja mengaku belum berani menggunakan air tersebut. Mereka lebih memilih menggunakan air dari tandon ataupun air bersih pikulan.

Sebelumnya diberitakan, air PAM yang mengalir ke rumah warga di Kampung Baru Kubur Koja, Penjaringan, Jakarta Utara berubah-ubah warnanya. Pada Jumat malam lalu misalnya, air yang mengalir ke salah satu rumah warga tampak berwarna biru keunguan. Air itu berbau seperti air got.

Kondisi itu telah dialami warga Kampung Baru Kubur Koja selama sebulan terakhir.

Salah seorang warga sempat menyimpan sampel sejumlah warna air yang pernah mengalir di rumahnya. Ada air yang berwarna hijau, biru, ungu, dan kemerahan.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/10/07/15153201/air-pam-di-kampung-baru-kubur-koja-belum-laik-pakai-palyja-kirim-4-kubik

Terkini Lainnya

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke